Percakapan Nabi Sulaiman dan Semut

March 24, 2015


Diantara kelebihan yang Allah berikan kepada Nabi Sulaiman adalah, dapat memahami bahasa binatang. Allah SWT berfirman, “Hingga ketika mereka sampai di lembah semut, berkatalah seekor semut, ‘Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarang kalian, agar kalian tidak di injak oleh sulaiman dan tentaranya, karena mereka tidak menyadari,’” (QS. An-Naml [27]: 18)

Ayat ini tidak hanya menginformasikan keutamaan yang Allah anugerahkan kepada sulaiman berupa kemampuannya memahami bahasa binatang. Namun ada beberapa hal lain yang Allah isyaratkan, yaitu :

Isyarat pertama, pada redaksi asli ayat tersebut, semut yang memberi perintah agar para semut masuk ke dalam sarang masing-masing disebut dengan namlatun (baca:namlah) artinya : semut betina, atau semut ratu. Penelitian tentang kehidupan semut membuktikan, bahwa dalam satu koloni semut, terdiri dari : semut ratu, semut pejantan, dan semut pekerja. Penggunaan kata pada ayat tersebut yang menunjukkan bahwa yang memberi perintah adalah namlah (semut betina/ratu) sangat tepat dengan fakta sebenarnya. Di dunia semut, yang bertugas memberi perintah kepada seluruh semut yang ada dalam koloni adalah semut ratu. 


Isyarat kedua, ayat ini menggambarkan kekuatan insting hewan dalam membaca tanda-tanda bahaya. Manusia telah memanfaatkan insting hewan ini untuk membaca gejala-gejala alam seperti gunung meletus yang ditandai dengan turunnya hewan-hewan dari atas gunung ke bawah untuk menyelamatkan diri. Hal ini juga dijelaskan dalam hadist yang terdapat dalam Muwaththa’ Malik tentang keutamaan-keutamaan hari jumat, Rasullullah bersabda, “kiamat akan terjadi pada hari jumat... tidak ada satu makhluk pun di bumi, kecuali dia akan mendeteksi suara teriakan yang sangat keras dengan telinganya, sejak fajar hari jumat sampai terbitnya matahari, karena mereka takut terhadap hari kiamat, kecuali jin dan manusia.”


Hadist ini, selain menginformasikan bahwa hewan memiliki rasa takut yang lebih besar dari pada manusia terhadap hari kiamat, juga menginformasikan hal yang sama dari manusia dalam medeteksi berbagai jenis bahaya dan bencana yang akan terjadi. 


sumber : Buku Kerajaan Al-quran | Hudzaifah Ismail
 

You Might Also Like

0 comments