Bercermin dari Metamorfosis Kupu-kupu
January 30, 2015
Pernahkah melihat kupu-kupu terbang dengan sayap yang indah? Terbang
melayang-layang, mengepakkan sayapnya di taman bunga dan hutan dengan gaya yang menawan. Semua kita pasti suka
apalagi anak-anak.
Ya, siapa yang tidak suka dengan kupu-kupu, sayapnya yang indah, gerak-geriknya yang lincah dan ternyata juga memberi manfaat pada tanaman yang disinggahinya. Kupu-kupu membantu mempertemukan serbuk sari dengan kepala putik yang siap untuk menjadi buah.
Banyak orang menyukai kupu-kupu yang indah, tetapi tidak jarang juga kita temui orang yang merasa jijik pada ulat, padahal keduanya adalah makhluk yang sama. Bahkan aku pun begitu, geli dan geli sangat sama yang namanya ulat.
Dalam pikiran kita ulat memang menjijikkan dan tidak seharusnya ada di taman dimana terdapat tanaman yang indah, keberadaanya dapat merusak tanaman. Namun ulat pada masanya juga akan merubah dirinya menjadi kepompong. Dalam kepompong ulat melakukan metamorfosis menjadi kupu-kupu indah, menawan dan bermanfaat. Begitu pula proses metamorfosis dalam kehidupan manusia, proses mengubah diri, meningkatkan kualitas menjadi Insan mulia dan bertaqwa. [Hmmm]
Semua jenis kupu-kupu melalui tahap-tahap hidup mulai dari telur, ulat, kepompong, dan akhirnya bermetamorfosa menjadi kupu-kupu. Pada umumnya kupu-kupu hidup dengan mengisap madu bunga (nektar/ sari kembang).
Perubahan wujud makhluk hidup dalam pertumbuhan dan perkembangannya disebut metamorfosis.
Ya, siapa yang tidak suka dengan kupu-kupu, sayapnya yang indah, gerak-geriknya yang lincah dan ternyata juga memberi manfaat pada tanaman yang disinggahinya. Kupu-kupu membantu mempertemukan serbuk sari dengan kepala putik yang siap untuk menjadi buah.
Banyak orang menyukai kupu-kupu yang indah, tetapi tidak jarang juga kita temui orang yang merasa jijik pada ulat, padahal keduanya adalah makhluk yang sama. Bahkan aku pun begitu, geli dan geli sangat sama yang namanya ulat.
Dalam pikiran kita ulat memang menjijikkan dan tidak seharusnya ada di taman dimana terdapat tanaman yang indah, keberadaanya dapat merusak tanaman. Namun ulat pada masanya juga akan merubah dirinya menjadi kepompong. Dalam kepompong ulat melakukan metamorfosis menjadi kupu-kupu indah, menawan dan bermanfaat. Begitu pula proses metamorfosis dalam kehidupan manusia, proses mengubah diri, meningkatkan kualitas menjadi Insan mulia dan bertaqwa. [Hmmm]
Semua jenis kupu-kupu melalui tahap-tahap hidup mulai dari telur, ulat, kepompong, dan akhirnya bermetamorfosa menjadi kupu-kupu. Pada umumnya kupu-kupu hidup dengan mengisap madu bunga (nektar/ sari kembang).
Perubahan wujud makhluk hidup dalam pertumbuhan dan perkembangannya disebut metamorfosis.
Metamorfosis dibedakan menjadi dua sebagai berikut :
- Metamorfosis sempurna, artinya bentuk sebelum dewasa dan sesudah dewasa berbeda. Misalnya kupu-kupu, lalat, nyamuk, dan katak.
- Metamorfosis tidak sempurna, artinya bentuk sebelum dewasa dan sesudah dewasa sama. Misalnya belalang, laron, dan pianggang.
Beginilah metamorfosi pada kupu-kupu :
Metamorfosis kupu-kupu |
► TELUR
Telur akan menetas antara 3 – 5 hari, larva
akan berjalan ke pinggir daun tumbuhan inang dan memulai memakannya.
Sebagian larva mengkonsumsi cangkang telur yang kosong sebagai makanan
pertamanya Kulit luar dari larva tidak meregang mengikuti
pertumbuhannya, tetapi ketika menjadi sangat ketat larva akan berganti
kulit.
LARVA (ULAT)
► Setelah menetas larva akan mencari makan Sebagian larva
mengkonsumsi cangkang telur yang kosong sebagai makanan pertamanya.
Kulit luar dari larva tidak meregang mengikuti pertumbuhannya, tetapi
ketika menjadi sangat ketat larva akan berganti kulit.
► Jumlah pergantian kulit selama hidup larva umumnya 4 – 5 kali, dan periode antara pergantian kulit (molting) disebut instar.
► Larva kupu-kupu bervariasi dalam bentuk, tetapi pada sebagian besar berbentuk silindris, dan terkadang memepunyai rambut, duri, tuberkel atau filamen.
► Ketika larva mencapai pertumbuhan maksimal, larva akan berhenti
makan, berjalan mencari tempat berlindung terdekat, melekatkan diri pada
ranting atau daun dengan anyaman benang. Larva telah memasuki fase
prepupa dan melepaskan kulit terakhir kali untuk membentuk pupa.
Pupa ( kepompong)
► Fase pupa kalau dilihat dari luar seperti periode istirahat,
padahal di dalam pupa terjadi proses pembentukan serangga yang sempurna.
Pupa pada umumnya keras, halus dan berupa suatu struktur tanpa anggota
tubuh. Pada umumnya pupa berwarna hijau, coklat atau warna sesuai dengan
sekitarnya. (berkamuflase) . Pembentukan kupu-kupu di dalam pupa
biasanya berlangsung selama 7 – 20 hari tergantung spesiesnya.
Kupu-kupu
► Setelah keluar dari pupa, kupu-kupu akan merangkak ke atas sehingga
sayapnya yang lemah, kusut dan agak basah dapat menggantung ke bawah
dan mengembang secara normal. Segera setelah sayap mengering,mengembang
dan kuat, sayap akan membuka dan menutup beberapa kali dan percobaan
terbang.
► Fase imago atau kupu-kupu adalah fase dewasa.
Membaca fenomenologi metamorfosis kupu-kupu. Pikiran kita akan menemukan cakrawala baru tentang proses luar biasanya. ketika kupu-kupu masih menjadi ulat, mungkin saja membuat kita merasa ngeri, geli, dan mungkin sebagian dari kita bahkan merasa takut. Namun setelah menjadi kupu-kupu, ia ‘membalasnya” dengan memberi keindahan komposisi warna pada sayap-sayapnya yang indah.
Satu hal yang bisa kita ambil, bahwa proses ulat menjadi kupu-kupu merupakan hubungan yang saling melengkapi. ulat belum disebut "sukses" ketika gagal menjadi kupu-kupu. Sementara kupu-kupu tak bisa langsung menjelma dengan segala keindahannya, tanpa menjadi ulat sebelumnya. Kupu-kupu kemudian bersinergi dengan bunga untuk menghasilkan buah dan bunga yang cantik.
Secara tidak langsung filosofi tentang kupu-kupu memberi pelajaran, bagaimana menjadi berguna untuk makhluk lain. Hal itu mengajarkan pada kita agar berbuah dan berbagi keindahan bukan untuk diri sendiri, tapi juga untuk orang lain. Berusaha belajar sederhana dari alam, membuat kita selalu ingin menjadi yang baik layaknya kupu-kupu yang ingin memberikan banyak manfaat untuk orang banyak.
Membaca fenomenologi metamorfosis kupu-kupu. Pikiran kita akan menemukan cakrawala baru tentang proses luar biasanya. ketika kupu-kupu masih menjadi ulat, mungkin saja membuat kita merasa ngeri, geli, dan mungkin sebagian dari kita bahkan merasa takut. Namun setelah menjadi kupu-kupu, ia ‘membalasnya” dengan memberi keindahan komposisi warna pada sayap-sayapnya yang indah.
Satu hal yang bisa kita ambil, bahwa proses ulat menjadi kupu-kupu merupakan hubungan yang saling melengkapi. ulat belum disebut "sukses" ketika gagal menjadi kupu-kupu. Sementara kupu-kupu tak bisa langsung menjelma dengan segala keindahannya, tanpa menjadi ulat sebelumnya. Kupu-kupu kemudian bersinergi dengan bunga untuk menghasilkan buah dan bunga yang cantik.
Secara tidak langsung filosofi tentang kupu-kupu memberi pelajaran, bagaimana menjadi berguna untuk makhluk lain. Hal itu mengajarkan pada kita agar berbuah dan berbagi keindahan bukan untuk diri sendiri, tapi juga untuk orang lain. Berusaha belajar sederhana dari alam, membuat kita selalu ingin menjadi yang baik layaknya kupu-kupu yang ingin memberikan banyak manfaat untuk orang banyak.
Sumber : cr:http://anugrahjuni.wordpress.com/biologi-in/metamorfosis-kupu-kupu/
http://syuhelmaidi.blogspot.com/2007/08/metamorfosis-ramadhan.html
http://syuhelmaidi.blogspot.com/2007/08/metamorfosis-ramadhan.html
1 comments
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete