Manakah Pusat Tata Surya?
February 09, 2015
Keindahan
langit memang sangat mengangumkan, semua orang pasti terpana akan keindahannya,
disaat matahari mulai menampakkan wujudnya dari balik gunung sampai kembali ke
peraduannya. Suasana pun berganti gelap, bulan perlahan muncul dari tempat terbenamannya
matahari, bulan beserta bintang-bintang
muncul dengan cahayanya yang indah memancarkan cahaya ke bumi. Malam yang indah
dihiasi lampu-lampu alam.
Menuliskan
keberadaan alam jagat raya ini memang tak akan ada habisnya. Awal mula penciptaan
tata surya merupakan suatu keajaiban yang maha dahsyat. Lima belas abad silam, ketika kebanyakan manusia
diliputi kebodohan dan keterbelakangan, Rasulullah Muhammad SAW telah
menyampaikan fakta-fakta ilmiah yang kebenarannya baru tersingkap di era
kemajuan sains dan teknologi. Pernyataan-pernyataan beliau terbukti masih
relevan dan sangat cocok dengan penemuan-penemuan ilmiah mutakhir.
Menurut
Harun Yahya, ada sekitar 200 miliar galaksi di alam semesta yang masing-masing
terdiri dari hampir 200 bintang. Sebagian besar bintang-bintang ini mempunyai
planet, dan sebagian besar planet-planet ini mempunyai bulan. Ilmu Allah
sangatlah luas dibandingkan dengan ilmu makhluk-Nya yang meliputi seluruh alam
semesta dan seisinya, semuanya termaktub tanda-tanda kekuasaan Allah dan takkan
mampu makhluk Allah menghitung dan menuliskannya.
Dan Allah pun telah berfirman
dalam surat al-kahfi, yang artinya
Katakanlah: Sekiranya lautan
menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan
itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan
tambahan sebanyak itu (pula)”. (QS al- Kahfi [18]:109)
Semua benda langit tersebut bergerak dalam garis peredaran yang diperhitungkan dengan sangat teliti. Selama jutaan tahun, masing-masing seolah "berenang" sepanjang garis edarnya dalam keserasian dan keteraturan yang sempurna bersama dengan yang lain. Selain itu, sejumlah komet juga bergerak bersama sepanjang garis edar yang ditetapkan baginya.
Tata Surya, Tata berarti sistem dan Surya
berarti matahari, sehingga tata surya bisa disebut sistem matahari, yang
berarti bintang dan segala sesuatu yang ada di dalam lingkungan pengaruhnya.
Bintang di tata surya kita adalah Matahari, delapan planet nya, Merkurius,
Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus (tidak, Pluto bukan
sebuah planet). Pluto mungkin terlihat seperti sebuah planet, namun sebenarnya,
pada dasarnya adalah asteroid besar yang terbuat dari es dan batu yang melayang
dalam Sabuk Kuiper. Sabuk kuiper (Kuiper Belt) adalah campuran batu dan es,
karena mereka terbentuk jauh dari Matahari di daerah dingin di mana es bisa
membeku menjadi padat di ruang angkasa. Obyek-obyek di sabuk Kuiper
datang dalam berbagai ukuran dan bentuk, dan beberapa dari mereka cukup besar
hingga memiliki gravitasi yang cukup untuk mengkompres menjadi bentuk bola,
contohnya adalah pluto. (http://www.gugusanastronomi.org/2013/04/mari-belajar-tata-surya-dari-nasa.html)
Semasa pencarian mengenai sistem tata surya di
internet, saya temukan ada beberapa judul tulisan di wall yang menampilkan
judul Matahari mengelilingi Bumi. Spontan saya berpikir, apa salah ketik judul?
Tapi ngak mungkin, salahnya masa iya berjamaah. Saya baca isinya, ternyata
tulisannya memang menjelaskan tentang penemuan baru yang menunjukkan bahwa matahari
lah yang menggelilingi bumi dan bukan sebaliknya.
Sejak pertama kali baca buku pelajaran mengenai
tata surya di bangku SD, setahu dan seingat saya, paham yang diajarkan adalah bumi
mengelilingi matahari. Dalam buku juga dijelaskan bumi melakukan perputaran pada dirinya sendiri (berpusing)
yang bertumpu pada poros/sumbunya. Lalu bagaimana dengan informasi yang baru saja
saya baca ini, isinya justru berbanding terbalik.
Kembali ke Surah Al-Hujurat ayat ke-6 : “Hai orang-orang yang beriman, jika datang
kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu
tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya
yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatan itu.” Ayat ini memperingatkan
kita untuk mempertimbangkan sumber, bukan sekadar berita.
Setelah meneluri beberapa
artikel yang berkaitan dengan matahari mengelilingi bumi dan bumi mengelilingi
matahari, saya temukan kejanggalan dari sumber yang menyebarkan dan keanehan
isi pada setiap postingan yang tercantum
dalam blog tersebut.
Apakah benar menurut Al-qur’an bahwa matahari
yang berputar keliling bumi dan bumi diam saja?? Pembuktian itu diperlukan
karena dikaitkan dengan ayat-ayat Al-quran. Dan sama sekali bukan tujuan kita
mencari mana yang benar dan salah. Tetapi karena Al-qur’an sendiri telah
mengisyaratkan:
“Jangan kamu ikuti sesuatu yang tiada bagimu
ilmu/penjelasannya, sesungguhnya pendengaran (informasi), pandangan
(observasi), dan telaah/pemahaman kamu melalui hati, akan dimintai pertanggung
jawabannya (dikemudian hari)”. (QS. Isra’[17]:36)
Bukunya berjudul “Matahari Mengelilingi Bumi”
Sebuah Kepastian Al-Qur'an dan As-Sunnah. Menurut saya
judulnya terlalu berani, kenapa begitu? Penggunaan kata kepastian, seakan-akan
sudah pasti benar dan sesuai dengan Al-quran. padahal isinya ia hanya menafsirkan ayat Al-quran. Apabila
judul bukunya digunakan kalimat sebuah penafsiran berdasarkan Al-quran dan
As-Sunnah, itu wajar-wajar saja, siapapun
berhak berpendapat dan menafsirkan sepanjang itu tidak bersifat penghinaan dan
pembohongan.
Al-Quran memang menyinggung pemberitahuan tentang
informasi alam semesta pada manusia yang benar-benar mau berfikir tentangnya
(terlepas Muslim atau Non Muslim) “Segala puji bagi Allah, dia akan
memperlihatkan kepadamu tanda-tanda kebesaran-Nya, maka kamu akan
mengetahuinya. Dan Tuhanmu tiada lalai dari apa yang kamu kerjakan.” (QS.
An-Naml: 93)”
Dan di Ayat lain Al-Quran menginformasikan bahwa
manusia yang mampu mengetahui rahasia langit dan bumi, atau alam semesta adalah
mereka yang mempunyai “Shulthon”, kekuasan atau makna di sini berarti Ilmu
Pengetahuan atau Sains.
Jadi bisa disimpulkan, bahwa Alam semesta
meskipun banyak yang masih menjadi misteri sebetulnya sebagian besar informasi
tentangnya pasti akan diketahui manusia, jika mereka bersungguh-sungguh.
Artinya misteri alam semesta akan semakin terkuak dengan kemajuan sains dan
teknologi. Di samping Al-Quran menyinggungnya, juga memberitahukan informasi
sebagian besar tentang penciptaan alam semesta, hal itu juga tentu sangat
logis. Sebab alam semesta, jagat raya maksudnya bukanlah makhluk ghaib. Dan
yang namanya alam nyata, atau makhluk nyata (bukan makhluk ghaib–di sini
maksudnya ciptaan yang bisa diindra), sebesar dan sekecil apapun pasti bisa
diketahui, sejauh dan sedekat apapun pasti bisa di ketahui meski tidak bisa
dijangkau.
Intinya, manusia sepintar dan sejenius apapun
mempunyai kelemahan, sebab manusia adalah makhluk lemah. Yang hikmah dari
kelemahan manusia dalam hal apapun, khususnya dalam pengendalian diri dan
penembusan misteri-misteri alam semesta tiada lain agar manusia sadar bahwa
dirinya manusia, tidak sendiri dalam kehidupan ini, bahkan ia jelas tidak
tercipta secara sendiri apalagi tercipta dari kebetulan semata.
Namun, meski demikian Al-Quran selalu menantang
bagi mereka yang mau mengetahui rahasia alam semesta. Sebab semakin banyak
rahasia alam semesta dikuak manusia, semakin jelaslah kebesaran Allah SWT
melalui tanda-tanda ciptaan-Nya.
Tidak ada salahnya memang jika membaca kembali
pelajaran sekolah dulu, hari ini sy temukan informasi baru sekaligus merefreshkan kembali ingatan pelajaran masa itu. Terkait topik antara matahari mengelilingi
bumi atau bumi mengelilingi matahari, mari kita kembali membuka kitab pedoman. Banyak ayat dalam Alquran yang menjelaskan tentang alam semesta dan
tata surya. Beberapa di antaranya seperti:
“Dan Dialah yang telah
menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya
itu beredar di dalam garis edarnya.” (QS Al Anbiya:33)
“Dan matahari berjalan
ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha
Mengetahui.” (QS Yaa Siin: 38)
“Tidaklah mungkin bagi
matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan
masing-masing beredar pada garis edarnya.” (QS Yaa Siin: 40)
4 comments
makasih banyakatas infonya gan..sangat menarik dan sangat bermanfaat...
ReplyDeletemantap deh artikel ni gan..
terimakasih kembali ..
DeleteTata surya itu sangat menarik ya gan..?
ReplyDeleteSegala ciptaannya memang menarik..
Delete