Beranda

  • Beranda

Zuhra Asra | Lovid this life

    • Home
    • Traveling
    • Lifestyle
    • Culinary
    • Health
    • Kuah Pliek U
    • Review
    sumber foto : sujj4da [dot] blogspot [dot] com
    Adakalanya ngotak-atik website dan blog orang bisa mendatangkan banyak manfaat. Kita bisa dapat informasi baru, belajar pengalaman baru dari para blogger, bisa nambah inspirasi dan.... dan... Pokoknya banyak dah, selain  pengetahuan juga nambah ingat sama Allah. Bak ilmu padi, kian berisi kian merunduk, semakin banyak kita tahu kekuasaan Nya semakin
    nyata betapa kecil dan tak ada apa-apanya manusia ini dibandingkan dengan ilmu Allah swt.

    Hari ini, setelah berkelana kesana kemari, mencari alamat blogger  yang bisa ku singgahi. Akhirnya ku terhenti di salah satu kantor media Islami, kubuka dan kuperhatikan sekelilingnya. Penghuni dan se-isi rumahnya tampak ramai, tapi tidak membuat ku sesak berada didalamnya.  

    Ada beberapa sajian yang menarik mata, menu sajian itu terus dan terus mengajakku untuk melirik menu yang lain, seperti candu aku terus melahapnya. Ada satu dua tiga tulisan yang ku simpan, menurutku isinya sarat makna dan kerap terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Karena itu aku ingin berbagi cerita ini, semoga bermanfaat.

                                                       ****
    Ini kisah lama. Lebih dari sepuluh tahun lalu kejadiannya. Saya, Rudi, dan Adi menjadi instruktur pesantren kilat yang diadakan sebuah SMU favorit di Jakarta. Acara itu diadakan di sebuah vila kawasan Puncak.

    Setelah acara selesai kami bertiga tidak ikut rombongan pulang ke Jakarta. Saya dan Adi memutuskan ikut Rudi melakukan survei. Rencananya Rudi akan mengadakan Tafakur Alam untuk lingkup fakultas tempatnya kuliah. Cibodas, kaki Gunung Gede, tempat yang diincar. Jadi, kami bertiga melanjutkan perjalanan ke Cibodas.

    Sampai di Persimpangan Cipanas-Cibodas kami turun. Hari masih pagi benar. Rencananya kami sarapan. Di situ ada warung bubur ayam. Enak dan murah. Cocok dengan isi kantong kami. Setelah dihitung oleh Rudi, imam safar kami, uang kami hanya cukup untuk sarapan bubur dan ongkos pulang.

    Memang jika ada acara keluar kota, kami biasa berjalan berdua atau bertiga.  Kami memilih salah seorang sebagai imam perjalanan. Uang dikumpulkan. Dengan begitu yang kurang bisa ditutupi oleh yang berlebih. Sayangnya, di antara kami bertiga saat itu tidak ada yang berkelapangan. Masing-masing hanya membawa uang pas-pasan. Untuk ongkos angkot dari Persimpangan Cipanas-Cibodas ke Cibodas pun kami tidak punya. Jadi, setelah sarapan bubur nasi kami harus jalan kaki ke tempat tujuan.

    Pagi. Dingin. Lapar. Kami harus jalan kaki ke Cibodas. Warung bubur yang kami incar tidak buka. Perut keoncongan. Kami berjalan, berjalan, dan berjalan. Sepanjang jalan kami berdzikir. Berdzikir akan menanbah kekuatan, begitu kata seorang ustadz. Akhirnya, tiba juga kami di gerbang Cibodas.

    Dengan uang jatah sarapan kami beli salak. Jadilah kami sarapan salak. Setelah itu kami ke areal perkemahan untuk melihat-lihat tempat yang cocok untuk base camp acara tafakur alam nanti. Tak lupa kami cek track yang kira-kira menarik untuk dilintasi. Kami memilih jalan ke arah naik Gunung Gede. Sayang, kami tak punya uang untuk membayar tiket masuk. Artinya, kami mencari jalan lain. Melintasi lembah, menerabas semak-semak, mengikuti bekas aliran air hujan, dan menyusuri lereng bukit. Akhirnya, kami menemukan jalan utama ke Gunung Gede.

    Kami tentukan tempat-tempat yang pas untuk pos pemberhentian nantinya. Akhir, perjalanan adalah telaga. Tentu saja kami mengecek hingga ke sana. Alhamdulillah, energi dari salak yang kami makan tadi pagi cukup menggerakan kaki kami hingga ke sana. Kami shalat. Jama’ qashar ta’khir. Usai shalat kami dapati kami adalah rombongan terakhir di sana. Sebelumnya ada rombongan remaja keturunan Cina. Mereka telah turun. Asyik sekali mereka berjalan sambil mengunyah coklat.

    Saya berkata ke Rudi dan Adi, memang paling enak makan coklat di cuaca dingin begini. Coklat itu kalori banyak. Tentu tubuh kita tidak akan kedinginan. Ya, begitulah orang kalau tidak mampu yang sedang kedinginan dan perut keroncongan. Cuma bisa berangan-angan.

    Setelah cukup melihat-lihat kami pun turun. Tapi, belum jauh kami melangkah, ajaib, ada tiga batang coklat tergeletak di tanah! Subhanallah! Kami celingukan. Mencari-cari siapa pemilik coklat-coklat itu. Kami yakin betul tidak ada orang lain. Hanya kami bertiga. Mungkinkah ini coklat dari langit?

    Alhamdulillah, kami dapat mengisi perut kosong kami dengan coklat itu. Masing-masing satu batang. Alhamdulillah. Dengan tambahan tenaga dari coklat itu kami berjalan hingga ke Jalan Raya Cipanas. Kami menunggu bis ke Jakarta. Lama tak kunjung datang. Hujan turun. Kami basah. Dingin. Tak ada bis ke Jakarta. Hari Ahad semua bis Bandung tidak lewat Puncak. Semua dialihkan ke jalur Sukabumi atau Purwakarta. Tapi, kami tak putus asa. Sambil sekali-kali mengacungkan jari ke mobil-mobil pribadi berplat Jakarta, kami berjalan ke arah Puncak.

    Saya berkata ke teman-teman, alangkah indahnya kalau ada bapak-bapak tanya ke kita, mau kemana dek, kita jawab ke Jakarta. Tidak ada bis. Sudah nginep saja di vila bapak, besok baru ke Jakartanya. Wah, sedap! Begitu kata saya.

    Rudi dan Adi tertawa. Menertawakan angan-angan saya yang tak mungkin itu. Tapi, belum berapa jauh kami melangkah tiba-tiba ada suara menegur kami. Datang dari seorang pemuda kira-kira usianya tiga tahun di atas kami. Ia menanyakan persis seperti yang saya angan-angankan. “Tidak ada bis ke Jakarta. Sudah, nginep saja di vila kakak saya,” begitu katanya. Subhanallah!

    Betapa banyak kemurah yang Allah berikan kepada kami. Padahal, tidak kami memintanya secara sungguh-sungguh. Kami tidak berdoa secara khusus. Kami hanya berseloroh. Tapi, Allah memberinya lebih. Kami dapat makan malam gratis, salinan baju kering dan hangat, serta tempat tidur yang nyaman. Seperti itulah Allah menunjukkan keberadaannya kepada kami.
    Muhammad, Jakarta

    Note : ALLAh itu ada. Ia lebih dekat daripada urat nadi kita. Ia tahu jahir dan isi batin kita.  Ia Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Memberi apa yang kita pinta, memberi apa-apa yang tidak kita pinta. 



    Sumber : https://www.islampos.com/coklat-dari-langit-2635/ 
    Continue Reading
     
     
    Senang rasanya bila punya teman atau apapun itu yang senantiasa mengingatkan dikala lupa, menasehati dikala salah dan memberikan solusi. Keberadaan teman bisa saja mengangkat kehormatan dan kemulian, dan teman dapat pula menjadi sebab kehancuran serta kehinaan. Tetapi, semua itu kembali kepada idelogi setiap pribadi manusia. Perubahan sepenuhnya hanya bergantung pada diri kita sendiri, kitalah yang memilih warna itu, apakah hitam, putih atau abu-abu.  

    Berteman bisa saja dengan siapapun, namun  kita harus menentukan mana yang baik dan mana yang benar. Perubahan hidup seringkali dipengaruhi oleh bermacam sebab, pertama dengan siapa kita bergaul, buku apa yang dibaca, kebiasaan apa yang dibangun dan seberapa tekun ibadah kita. 
     
    Begitu pula media, besar pengaruh teman dalam kehidupan sama besar pengaruhnya media terhadap pola pikir penikmatnya. Butuh filter untuk menyaring berita dan informasi apa saja yang pantas diikuti.  Media kini bisa dikatakan sebagai alat pengubah cara berpikir (mindset). Apalagi di era yang serba demokratis dan arus globalisasi yang sudah begitu bebas. Siapapun bisa dengan mudah mengakses dan menerima informasi. 
     
    Media massa islam merupakan sebuah keniscayaan, kehadirannya menjadi kebutuhan primer bagi umat islam di dunia, khususnya secara lokal di bumi Serambi Mekkah. Berbagai media kini dijadikan sebagai sarana berdakwah, termasuk media elektronik seperti Radio Seulaweut FM. Radio seulaweut kini telah memasuki tahun ke-8, usia yang terbilang masih sangat muda namun sudah berperan aktif dalam menyiarkan dakwah islami dan eksis di frekwensi 91 FM hingga sekarang. 

    Radio islam adalah jawaban ditengah-tengah kerinduan atas sebuah media yang mampu mewakili aspirasi umat muslim. Sebaik-baiknya media ialah yang mengajak pendengarnya berbuat kebaikan dan memberikan informasi yang aktual bukan abal-abal dan memberitakan seputar islam dengan seimbang. Radio islami harusnya mampu dan ikut bersaham dalam menyampaikan risalah islam yang indah. Memberikan arahan dan menjadi alarm pengingat kepada ajaran-ajaran menurut  islam. Khususnya bisa mendekatkan diri kepada Allah dan Rasulullah. 

    Berbagai manfaat dan pengetahuan tentang islam bisa dengan mudah ditemukan dalam setiap program yang di syiarkan Radio Seulaweut. Pembahasan mengenai syari’at atau aturan dalam  Islam, kontribusi umat islam, dan sejarah para Nabi yang menginspirasi serta contoh tauladan bagi umat muslim bisa kita simak dalam program "Dialog Islam". kemudian pada program "Galeri Remaja"  disajikan berbagai hal yang menginspirasi dari cerita dan pengalaman anak-anak muda Aceh yang kreatif dan motivatif.

    Nasyid-nasyid yang diputarkan memiliki hikmah yang dapat dijadikan pembelajaran dan peringatan agar menjadi pribadi yang lebih baik dan mengamalkan akhlak mulia seperti yang dilakukan Nabi Muhammad Saw.  Akhlaknya yang mulia, untuk itulah Rasulullah diutus pada manusia. Dalam dirinya berkumpul sifat-sifat mulia. Rasa malu yang tinggi, murah hati, berani, penuh kejujuran, sungguh-sungguh dalam segala hal, santun dan ramah, lemah lembut, dan sangat mencintai keindahan dan kebersihan.

    Karena itu Rasulullah, pernah bersabda, “orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling baik akhlaknya.” Semoga Allah menjadikan kita sebagai orang – orang yang bertambah baik akhlaknya, dan mewujudkan Aceh sebagai kota Madani seperti kehidupan masyarakat islam yang pernah dibangun Nabi Muhammad Saw di negeri Madinah. Masyarakat yang beradab, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan norma-norma islam.

    Mari bersama, berbagi, beraksi menjadikan dunia tempat bercocok tanam kebaikan dan menyatukan sikap-sikap mulia dalam diri kita, seperti uswah yang telah dicontohkan Rasulullah tercinta.






     


    Continue Reading
    Older
    Stories

    About me

    Tak ada kata terlambat untuk belajar, tak ada kata terlambat untuk berbuat baik, tidak ada kata terlambat untuk berubah

    [ Contact ]
    mynamedora25@gmail.com

    Google Facebook Twitter Instagram

    Popular Posts

    • Waspadai lipstik Bermerek tapi kw dan inilah ciri-cirinya
    • Bercermin dari Metamorfosis Kupu-kupu
    • Sejarah Masjid dan Tongkat Po Teumeureuhom di Pidie
    • Sepiring mie china, kuliner nikmat cuma tujuh ribu
    • Nostalgia Bersama Pelajaran IPA SD

    Arsip Blog

    • ▼  2018 (2)
      • ▼  September 2018 (1)
        • ASIAN GAMES 2018 DI INDONESIA BIKIN BANGGA
      • ►  April 2018 (1)
    • ►  2017 (11)
      • ►  October 2017 (2)
      • ►  September 2017 (1)
      • ►  April 2017 (5)
      • ►  March 2017 (1)
      • ►  February 2017 (1)
      • ►  January 2017 (1)
    • ►  2016 (3)
      • ►  April 2016 (1)
      • ►  January 2016 (2)
    • ►  2015 (30)
      • ►  November 2015 (2)
      • ►  October 2015 (2)
      • ►  September 2015 (4)
      • ►  August 2015 (2)
      • ►  July 2015 (2)
      • ►  June 2015 (1)
      • ►  May 2015 (3)
      • ►  March 2015 (5)
      • ►  February 2015 (3)
      • ►  January 2015 (6)
    • ►  2014 (9)
      • ►  May 2014 (1)
      • ►  April 2014 (8)

    Sahabat Blog

    Member of Agam Inong Blogger

    Member of Blogger Perempuan

    Member of Blogger Perempuan

    Aceh Blogger

    Waktu adalah Ibadah

    facebook Twitter instagram pinterest google plus tumblr

    Created with by BeautyTemplates | Distributed By Gooyaabi Templates

    Back to top