Sabang I'm in Love #Part1

February 21, 2015



Sabang I'm in Love, sepintas judulnya mirip film Eiffel I’m in Love yang dibintangi Shandy Aulia dan Samuel Rizal. Film yang  paling digemari kaum remaja karena dianggap mewakili hati dan gejolak yang dirasakan kawula muda, orang bilang sih gitu. Tetapi ini bukanlah kisah yang menceritakan sepasang remaja yang awalnya saling benci kemudian dihujani asmara cinta di kota Paris. Jelas cerita yang ini beda, ya meskipun kenyataannya masa itu memang ada dua sejoli yang hatinya bersemi dikota sabang. :) Tema  itu cukuplah menjadi skenario cerita milik mereka berdua saja. Ote otee!

Akhirnya Februari 2012 kesampaian juga harapan menuju Sabang, perjalanan pertama yang membawa saya ke salah satu pulau terindah yang ada di Aceh, semua orang tentu tau pulau Sabang. Bagaimana tidak, sejak sekolah dasar kita sudah diajarkan lagu dari Sabang sampai Marauke. Lagu yang sangat familiar, bahkan iklan televisi pun sering mengkolaborasikan lagu ini. Keindahan wisata lautnya juga yang menjadikan pulau Sabang ini dikenal oleh masyarakat luar Aceh. Sabang mempunyai panaromma alam yang sangat bagus dan mempunyai taman laut yang kaya aneka jenis binatang laut. Keindahan pantai dan lautnya kini nyata berada didepan. 

Hari itu jadwal keberangkatan kami ke Sabang usai shalat jumat. Karena ini adalah bagian dari  agenda liburan organisasi kampus jadi perginya bareng teman-teman organisasi. Sudah lihat kan pajangan foto pertama? Bersama merekalah perjalanan ini saya tempuh. Sekedar informasi bagi teman-teman yang ingin berkunjung ke Sabang ada 2 jenis kapal yang tersedia di pelabuhan Ulee leu, yaitu kapal cepat (KM. Pulo Rondo dan KM. Expres Bahari) dengan waktu berlayar sekitar 45 menit dan kapal Ferry (jenis roro) dengan jarak tempuh 2-3 jam. Jika kita membawa kendaraan pribadi maka harus memesan tiket kapal Ferry (saat ini KMP BRR).

Dalam perjalanan Banda Aceh-Sabang manfaatkan keindahan laut untuk menjadi background alami foto
Biaya perjalanan ke pulau Weh sewaktu-waktu juga bisa berubah tergantung situasi dan kondisi, alangkah baiknya membawa uang lebih jika ingin sampai disana, untuk jaga-jaga.
Dalam perjalanan menuju ke Sabang kita disuguhi pemandangan laut yang sangat indah, Beruntung  jika bisa melihat langsung  ikan lumba-lumba berlompatan diatas laut, sekawanan lumba-lumba seakan mengiringi perjalanan kita. Kehadirannya itu  paling dinanti dan diharapkan. 

Poooooooooppp.. Bel bergema petanda kapal segera mendarat. Kami pun bergegas menuruni anak tangga menuju parkiran kendaraan. Karena sudah terlalu sore, jadinya malam ini kami menginap disalah satu rumah anggota organisasi, kebetulan dia asli kelahiran Sabang. Dari awal sebenarnya juga sudah direncanakan begitu. Jadi esok paginya kami langsung bergerak ke pantai Iboih.

Sabang adalah ibukota dari pulau  Weh yang merupakan pulau paling ujung barat dari Indonesia atau lebih tepatnya berada paling ujung dari pulau sumatera. Pulau Weh, ini artinya pulau yang terpisah. Sabang berada dalam provinsi Aceh yang merupakan titik Nol-nya Indonesia, ia sering disebut sebagai titik paling utara Indonesia, tepatnya di Pulau Rondo. Dulunya Sabang pernah menjadi pusat pertahanan angkatan laut Republik Indonesia Serikat (RIS) pada masa awal kemerdekaan Indonesia. 

Sabang mempunyai  banyak objek wisata  yang bisa dikunjungi dan sudah terkenal ke manca negara.  jika kita menuju ke arah barat, pada ujung paling barat kita akan dapati sebuah monumen/ tugu Kilometer Nol, yaitu tugu dimana titik awal perhitungan luas Indonesia dari Sabang sampai Meurauke.

 
Foto bersama di Tugu KM Nol Sabang
Nah hari kedua sebelum melanjutkan perjalanan ke KM NOL, kami singgah dulu ke Iboih untuk menyewa tempat penginapan. Iboih jaraknya ada sekitar 23 Km dari kota Sabang. Disini juga banyak yang bisa dinikmati, misalnya Diving, Snorkeling, Mancing dan suasana pasir putih yang berkilau serta pemandangan laut yang okeh banget. 
Sekarang kami akan menuju KM NOL, untuk mencapai tugu ini kita dapat menempuh perjalanan kira-kira jauhnya 5 Km lagi dari Iboih. Berhubung kami membawa kendaraan roda dua, jadinya jarak tempuh bisa dibawah 5 Km perjalanan. KM 0 indonesia ditandai dengan keberadaan Monumen Kilometer Nol yang terletak di pulau Weh. Lokasi tugu ini terletak di areal Hutan Wisata Sabang tepatnya di Desa Iboih Ujong Ba’u, kecamatan Sukakarya. 

Tempat ini musti dikunjungi, perjalananmu dianggap kurang afdol kalau belum sampai di ujung paling barat wilayah indonesia yang berbatasan langsung dengan samudera hindia. 

Bersiap-siap Snorkeling ke pulau Rubiah

Hari ketiga, ini dia yang paling ditunggu-tunggu. Belum sempurna liburan di sabang kalau belum menikmati keindahan alam bawah lautnya. Kalau di ibaratkan nih makan tahu goreng tanpa saos ABC.  :) 
 
Keindahan bawah laut Pulau Weh sangat terkenal di kalangan para penyelam, karena itu tempat wisata ini sering dikunjungi para penyelam dari berbagai negara. Pagi itu kami bersiap-siap berangkat ke Gapang. Selain gapang sebenarnya iboih, tempat kami menginap juga memiliki pesona alam bawah laut yang indah, karena salah seorang senior punya kerabat di gapang dan juga memiliki bot/perahu . Maka jadilah kami semua bergegas kesana. Dari gapang kami menyebrang ke pulau rubiah menggunakan bot. Bot yang biasa digunakan nelayan melaut ini hanya mampu menampung 7 sampai 8 orang saja. Karena banyaknya jumlah kami, jadinya tiga kali pula bot bolak balik mengantarkan kami ke pulau rubiah. 

Dari pulau rubiah kita bisa melihat suasana di pantai iboih, sebenarnya jarak antara pulau rubiah dan pantai iboih lebih dekat dibandingkan dari gapang menuju rubiah. Berhubung  ada kerabat yang mau membantu transportasi untuk anak-anak seperti kami ini, jadi biarpun jarak tempuhnya lebih jauh, tak apalah asalkan sampai ke lokasi tujuan sekaligus bisa ngemat biaya. :) 

Dora Asra di Pulau Rubiah
Baiklah, belum lengkap liburan ke Sabang kalau belum coba snorkeling dan diving. Saya dan teman-teman pun memilih snorkeling selain biaya sewanya lebih murah dari peralatan diving, snorkeling juga lebih mudah digunakan. Alat diving pun tidak sembarangan orang bisa menyewanya, hanya mereka yang memiliki sertifikat izin berenang khusus baru di perbolehkan menyewa perlengkapan renang ini.  

atraksi dulu sebelum nyelam :)

kini masker, snorkel dan fin (sepatu katak) sudah  terpasang dengan baik, kami siap untuk  menyembur  ke dasar laut. Rasa takjub dan bangga hari itu menyelimuti pikiran saya, senangnya tu, senang banget. Sedikit lebay sih,  maklum saja itulah pertama kalinya berenang di permukaan air beramai-ramai pakai pelampung dan melihat langsung segala jenis dan bentuk ikan dan terumbu karang di dalam permukaan air. Aneka macam jenis ikan lewat didepan mata. Warna-warni ikannya cantik-cantik.  Wahh fantastis!, seperti berada di dalam akuarium ikan saja. :)

Kelanjutannya di Sabang I'm in Love #part2

You Might Also Like

1 comments