Beranda

  • Beranda

Zuhra Asra | Lovid this life

    • Home
    • Traveling
    • Lifestyle
    • Culinary
    • Health
    • Kuah Pliek U
    • Review
    Design by : mejabelajarasra.blogspot.com


    JEPANG?? Siapa yang tak ingin ke negara ini, negara yang kaya dengan budaya dan keindahan alamnya mulai dari aneka ragam bunga, bangunan, kuliner dan teknologi modern. Tentu saja Jepang adalah paket destinasi wisata sempurna untuk travelling, apalagi disaat musim semi tiba. 

    Di Jepang, dalam satu tahun ada empat musim. Dimulai dari bulan Maret sampai Mei disebut musim semi, bulan Juni sampai Agustus memasuki musim panas, bulan September sampai November mulai musim gugur, dan bulan Desember sampai Februari adalah musim dingin. Perubahan alam silih beganti menjadi salah satu daya tariknya, seperti musim semi dengan bunga sakura dan musim gugur dengan perubahan warna daun yang memerah. Untuk melihat perkiraan waktunya juga bisa cek di website HIS Travel Indonesia.

    Bulan Maret sudah dekat, inilah saat yang pas berkunjung ke Jepang untuk menikmati suasana musim semi. Liburan ke Jepang saat musim semi pasti akan sangat menyenangkan, mengapa? Yaaa, because Jepang is so beautiful, kita akan disuguhi warna-warni bunga sakura dan menyaksikan kelimpahan pesonanya sepanjang perjalanan.

    Design by : mejabelajarasra.blogspot.com

    Makna Bunga Sakura
    Dari sejuta bunga, bunga sakura menjadi salah satu bunga paling terkenal di dunia. Tidak heran jika negara matahari terbit ini juga dikenal dengan sebutan negeri sakura. Bunga nasional negara Jepang menjadi lambang kebahagiaan dan harapan baru menurut kepercayaan masyarakat Jepang. Wajar saja jika musim semi adalah moment yang paling dinanti-nanti.

    Perayaan Hanami di Musim Semi
    Kebiasaan masyarakat Jepang saat musim semi adalah merayakan hanami. Hanami berarti menikmati keindahan bunga, khususnya bunga sakura.  Aktivitas saat hanami layaknya piknik bersama keluarga, sahabat, dan orang-orang terdekat lainnya. Hal yang dilakukan umumnya berkumpul dan mengelar tikar lalu makan dan minum bersama  di bawah rindangnya pohon sakura, sambil menikmati keindahan bunga yang tumbuh bermekaran. Tidak hanya masyarakat Jepang, musim semi ini juga menarik perhatian dunia. Bunga sakura memang memiliki pesona yang luar biasa. Hanami hanya satu kali dalam setahun, rasanya memang sayang untuk dilewatkan. Tidak heran jika musim semi tiba berbondong-bondong wisatawan datang bertamasya ke Jepang.

    Aktivitas menyambut musim semi | Design by : mejabelajarasra.blogspot.com
    Banyak lokasi yang indah untuk melihat bunga sakura. Osaka Castle terletak di kota Osaka, tempat ini termasuk salah satu tempat favorit untuk berhanami. Selain itu pulau Hokkaido tepatnya di Goryokaku Fort juga tak kalah mengagumkan dimana sebuah benteng bersejarah disulap menjadi taman cantik yang ditanami 1.600 pohon sakura di pinggir danau buatan.  Dan ada beberapa kota lagi, selengkapnya bisa lihat di pencarian informasi tentang Jepang.
    Bekal piknik (Bento) saat merayakan hanami | image : www.epilogue.com


    Ajang Fotografi Bagi Amatir dan Profesional 
    Tumbuhnya aneka tanaman tentu menarik para fotografi untuk mengambil foto dari segala macam sudut pandang. Kehidupan masyarakat yang sedang menikmati musim semi juga tidak kalah menarik untuk diabadikan dalam kamera. Rasanya tidak sabar membidik suasana musim semi bersama taburan bunga sakura, selfie diantara bangunan sejarah yang berbingkai bunga sakura sekitarnya dan tuss update di Instagram.


    Kesempatan bagi Photographer | image : ig @ju-ur1

    Memakai Kimono Pakaian Khas Jepang
    Hal menarik lainnya di Jepang ialah kita akan menjumpai orang-orang yang memakai kimono. Meski tergolong negara modern, Jepang salah satu negara yang sangat menjaga kelestarian budayanya. Mengenakan kimono juga salah satu kebiasaan masyarakat Jepang disaat musim semi.  Warna dan motifnya yang cantik-cantik tentu sangat indah bila dikenakan. Jika ingin, Kita juga bisa mengenakannya lalu berjalan-jalan dengan kimono. Serasa seperti wanita Jepang  ya.


    Aneka model dan motif Kimono | Design by : mejabelajarasra.blogspot.com

    Berburu Wisata Kuliner Jepang
    Belum lengkap liburan jika belum belanja dan menyantap kuliner khas  Jepang. Di Jepang ada beberapa kota yang sangat populer dengan pusat wisata kulinernya. Sebut saja, Kyoto, Osaka dan Tokyo. Ketiga kota ini menjadi surganya kuliner yang tidak boleh dilewatkan begitu saja, disini ada  banyak jajanan kaki lima hingga restoran yang mana menunya sangat bervariasi mulai dari harga murah hingga mahal. Inilah kawasan yang tidak pernah sepi pengunjung baik siang maupun malam hari. 


    Soal halal, Jepang salah satu negara yang ikut mengembangkan konsep wisata halal. Untuk paket travel muslim Jepang direkomendasikan mengunakan jasa HIS Travel Indonesa bagi yang ingin merasakan keindahan wisata religi di luar negeri. 
    Pilihan kuliner khas Jepang | Design by : mejabelajarasra.blogspot.com


    Menikmati Malam Bersama Bunga Sakura dan Lampu Papan Iklan
    Gemerlap kota-kota besar telah menjadi ciri khas unik di Jepang yang membuat kagum setiap orang yang pernah mengunjunginya. Sebagai negara maju kota besar di Jepang adalah pusat bisnis dunia yang seolah tidak pernah tidur. Salah satu ciri khas uniknya ialah gemerlapnya lampu-lampu papan iklan neon yang berwarna-warni, menerangi jantung kota dengan berbagai macam aktivitas penduduknya di malam hari. Papan iklan neon dengan berbagai ukuran dapat dijumpai disetiap kota-kota besar Jepang seperti di Tokyo, Hokkaido dan Osaka. Tentu kita bisa ambil foto dan jalan-jalan sepuasnya tanpa bayar.

    keindahan bunga sakura dan lampu papan iklan di makam hari | Design by : mejabelajarasra.blogspot.com


    Transportasi unik ciri khas Jepang
    Menceritakan tentang Jepang tidak akan ada habis-habisnya. Puluhan Festival di setiap musimnya dan Wahana liburan tidak diragukan lagi, Disneyland, Tokyo Disney Sea, hingga Universal Studio di Osaka, termasuk wahana yang paling populer di Jepang. Segala hiburan ada disini.  Jepang juga terkenal memiliki transportasi yang canggih dan unik, lihat saja motif pada busway, kreatif!  Jikalau begini siapa yang tidak tertarik menaikkinya. 

    Agar perjalanan lebih mudah kemana saja, ada baiknya Anda menggunakan berbagai sarana transportasi yang tersedia. "HAnavi" salah satu transportasi yang dapat digunakan bagi travellers.  HAnavi ( Penerbangan Domestik & Hotel ). Dengan menggunakan Hanavi Anda dapat menggunjungi berbagai kota di Jepang dengan waktu singkat dan harga terjangkau. Dapatkan kemudahan berlibur menikmati keindahan setiap kota di Jepang bersama HAnavi. Info lebih lengkapnya ada di http://bit.ly/hisgohanavi



    Design unik dan transportasi canggih Jepang  | Design by : mejabelajarasra.blogspot.com
    Tulisan ini saya persembahkan untuk blogger competition yang diadakan HIS Travel Indonesia dengan tajuknya HIS AMAZING SAKURA. Yang pengin ke Jepang dan menemukan harapan baru yuk pesan tiket dari sekarang dan ikutan lomba ini.


    http://www.his-travel.co.id/
    Continue Reading
    Ritual keagamaan di Vihara Dharma Bakti, Banda Aceh | sumber foto : ig @radennys92




    Pagi itu hari Sabtu, tidak seperti biasanya Afwan anak Ibu kos tidak mengenakan seragam sekolah TK nya, saya bertanya; Afwan ngak sekolah hari ni?
    Afwan : hari ini kan libur, tanggal merah
    Saya : ???, tanggal merah?

    Tanggal merah apa ya pikir saya dalam hati, sejenak saya baru ingat hari ini tanggal 28 Januari  hari raya Imlek. Kemudian saya terbayang Barongsai, biasanya hari raya Imlek ada Barongsai di Peunayong. Lalu, pergilah saya bersama ibu kos ke Peunayong. Berbeda dengan dulu, sekarang jarak tempat saya tinggal lebih dekat dengan Peunayong. Jujur saya penasaran ingin melihat langsung tarian singa, atau yang sering kita sebut Barongsai. Selama ini hanya menonton pertunjukkannya  di televisi. 

    Sampai di pelantaran toko Peunayong sudah ada puluhan orang memadati jalan. Tampak beberapa anggota kepolisian menjaga keamanan dan menertibkan arus lalu lintas.  Para penonton kebanyakan beragama Islam, hal itu terlihat dari beberapa wanita yang mengenakan jilbab berdiri menyaksikan aksi Barongsai yang berlangsung di depan toko milik salah seorang  warga Tionghoa. 

     
    suasana atraksi Barongsai di Peunayong, Banda Aceh | sumber foto : koleksi pribadi

    Karena banyaknya kerumunan orang disekitar Barongsai, jadi saya hanya bisa melihat dari jarak 4 meter, meski begitu ini jauh lebih nyata ketimbang nonton di televisi. : ) Sama halnya seperti di televisi, atraksi Barongsai yang saya lihat diiringi dengan alat instrument, para pemainnya duduk dalam mobil tanpa atap. Alat musik seperti tambur, gong dan gembreng dipukul setiap kali Barongsai melakukan gerakan. 

    Suara tabuh gendang menggema, setiap gerakan Barongsai menarik perhatian penonton khususnya bagi anak-anak. Apalagi disaat Barongsai menarik dan memakan satu-persatu amplop berwarna merah (angpao) yang digantung di pintu masuk toko. Penonton tampak antusias dan mendokumentasikan setiap gerakan Barongsai di smartphone masing-masing. 

    warga memanfaatkan moment berfoto bersama Barongsai | sumber foto : ig @aldydej

    Hari itu tidak ada kericuhan, ritual ibadah warga Tionghoa menyambut tahun baru Imlek berjalan dengan tenang dan damai. Kegiatan ini justru menarik perhatian warga, sebab kesenian Tionghoa ini menjadi pemandangan langka, karena hanya diadakan setahun sekali di kota Banda Aceh. Masyarakat Aceh cukup sadar bahwa perbedaan bukanlah alasan untuk membenci dan mencela. Menghargai keanekaragaman yang ada merupakan kewajiban seorang muslim. Tentu saja selama pihak lain juga memiliki sikap saling menghargai.  


    Pemandangan kampung Peunayong dari udara | sumber foto : ig @kotabandaaceh

    Awal mula keberadaan kampung Cina di Peunayong

    Hubungan antara Aceh dan Cina telah terjalin sejak abad ke 17 M. Saat itu para pedagang dari Cina silih berganti datang ke Aceh. Mereka ada pedagang musiman dan ada juga yang permanen. Mereka tinggal di perkampungan Cina ujung kota dekat pelabuhan. Lokasi yang dulu digunakan etnis Cina sebagai tempat menurunkan barang sebelum didistribusikan kini dikenal dengan nama Peunayong. 

    Cheng Ho, seorang laksamana dari kerajaan Cina pada masa dinasti Ming selama menjabat Laksama telah melakukan tujuh kali ekspedisi ke Samudera Barat sampai ke Afrika (1405-1433). Dalam catatannya, Cheng Ho pernah singgah di Pasai dan Pulau Weh (Sabang). Di Pasai, ia menyerahkan Lonceng Cakradonya kepada Sultan sebagai tanda persahabatan antara Cina dengan kerajaan Pasai. Sekarang lonceng tersebut berada di depan Museum Negeri Aceh di Banda Aceh. 


    Lampion menghiasi atap pasar Peunayong | sumber foto: koleksi pribadi 


    Kata Peunayong sendiri berasal dari kata peu dan payong, yang berarti memayungi, melindungi. Dalam sebuah hikayat disebutkan, Peunayong merupakan tempat Sultan Iskandar Muda memberikan perlindungan atau menjamu tamu kerajaan yang datang dari Eropa dan Tiongkok. Itulah bukti sejarah hubungan yang pernah terjalin antara Cina dan Aceh.

    Kini penduduk Cina paling banyak tinggal di Peunayong, hal itulah yang menyebabkan masyarakat Banda Aceh melabelkan Peunayong sebagai Kampung Cina. Kota tua yang terletak empat kilometer dari utara Mesjid Raya Baiturrahman. 

    kue khas hari raya Imlek | sumber foto : aktual.com


    Adakah kue keranjang di Aceh?

    Kue keranjang adalah salah satu makanan khas hari raya orang Cina. Kue ini terbuat dari tepung ketan dan gula , serta mempunyai tekstur yang kenyal dan lengket. Selain itu, bentuknya yang bulat bermakna agar keluarga yang merayakan Imlek tersebut dapat terus bersatu, rukun dan bulat tekad dalam menghadapi tahun yang akan datang. Lalu ada tidak kue keranjang di Aceh?

    Karena ingin tahu saya pun bertanya kepada pemilik toko kue asli keturunan Tionghoa yang berlokasi di Peunayong. Berdasarkan informasi, kue keranjang memang ada di Aceh, kue keranjang hanya dijual di hari perayaan imlek saja. Namun persedian kue keranjang tidak banyak karena tidak diproduksi di Banda Aceh, biasanya mereka pesan khusus dari  Medan. 

    Syariat Islam menghargai Pluralitas

    Di kota yang terletak di pinggir Krueng Aceh inilah hidup beragam etnis dengan beragam agama dan kepercayaan. Di dekat vihara buddha sakyamuni terdapat dua vihara lainnya, yaitu Maitri dan Dewi Samudera. Ketiga vihara ini berdampingan dengan gereja protestan indonesia bagian barat. Di dekatnya lagi ada gereja Methodist. Lalu tak jauh dari situ, di ujung jalan Panglima polem berdiri megah sebuah masjid. 

    Meskipun Aceh menerapkan syariat Islam, warga etnis Tionghoa tetap bebas melaksanakan ibadah di Vihara maupun Gereja. Ketua Yayasan Hakka Aceh, Kho Khie Siong, mengatakan warga etnis Tionghoa melaksanakan ibadah dengan lancar meskipun tahun ini mendapat pengawalan ketat dari petugas keamanan. Tidak ada larangan perayaan Tahun Baru Imlek dari pemerintah setempat. [Dikutip dari https://news.detik.com/berita/d-3408034/berjalan-lancar-begini-suasana-imlek-di-vihara-dharma-bakti-aceh ]

    Tinggal di Aceh yang mayoritas penduduknya beragama Islam, tidak membuat warga etnis Tionghoa tertekan. Mereka justru mengaku hidup di Serambi Mekah jauh lebih nyaman dan aman dibandingkan provinsi-provinsi lain. Interaksi sosial tetap berjalan dengan baik. Masyarakat meyakini perbedaan adalah sunatullah, sebagaimana firman Allah dalam surat Al kafirun, 
    Ù„َÙƒُÙ…ْ دِينُÙƒُÙ…ْ ÙˆَÙ„ِÙŠَ دِينِ

    Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku. (QS Al Kafirun: 6)

    Itulah sepenggal cerita suasana perayaan Imlek yang ada di wilayah paling ujung utara pulau Sumatera. Kalau mau lihat kerukunan di Aceh, datanglah dan lihat kerukunan yang terjalin di Aceh.


    Tulisan ini saya ikut sertakan dalam meramaikan Tema lomba blog: “Perayaan Imlek di Indonesia” di sini. 



    sumber reverensi :
    http://mediaaceh.co/2017/01/28/18200/warga-banda-aceh-turut-menyaksikan-perayaan-imlek
    https://news.detik.com/berita/d-3408034/berjalan-lancar-begini-suasana-imlek-di-vihara-dharma-bakti-aceh
    http://widhiaanugrah.com/resep-kue-keranjang-khas-imlek/ 
    M.Adli Abdullah, Membedah Sejarah Aceh. Banda Aceh : Bandar Publishing,2011
     
    Continue Reading
    sumber foto : pastipastibisa.wordpress.com

    Tulisan ini bukanlah tulisan saya, karena isinya sarat dengan makna, ingin rasanya berbagi cerita ini dengan anda.

    *** ALKISAH dua orang sahabat karib sedang melakukan perjalanan. Mereka berjalan melintasi gurun pasir. Tiba-tiba terjadi sebuah pertengkaran pada keduanya. Salah satu sahabat tak dapat menahan amarahnya sehingga sampai menampar sahabatnya sendiri dan tak ada yang melerainya.
    Namun sahabat yang tertampar pun tak membalas mau pun berkata apa-apa, meski pipi terasa sakit sampai ke dalam hati. Lalu ia menuliskan sesuatu di atas pasir, “HARI INI SAHABAT TERBAIKKU MENAMPAR PIPIKU.”
    Setelah itu mereka melanjutkan perjalanannya lagi. Mereka menemukan sebuah oasis, dan memutuskan untuk mandi agar dapat mengobati rasa capai dan dahaga. Terlebih sakit yang dirasakan dari tamparan seorang sahabat, agar segera terobati.

    Namun apa yang terjadi, oasis tersebut cukup dalam. Dan sahabat yang telah tertampar tadi nyaris tenggelam tidak dapat berenang, sehingga sahabatnya bergegas untuk menyelamatkannya. Ketika ia mulai siuman dan rasa takut itu mulai menghilang, ia lalu mengukir kata diatas sebuah batu “HARI INI, SAHABAT TERBAIKKU TELAH MENYELAMATKAN NYAWAKU.”
    Lalu si penolong yang juga pernah menampar sahabatnya bertanya, “Kenapa setelah aku melukaimu, kau menulisnya di atas pasir. Sedangkan sekarang kau mengukirkannya di atas batu?”
    Dan sahabatnya pun tersenyum dan menjawab, “Jika seorang sahabat telah melukai kita maka kita harus menulisnya di atas pasir, agar kesalahan tersebut akan cepat terhapus dengan hembusan angin. Dan jika sahabat telah berbuat kebajikan sekecil apa pun terhadap kita, maka haruslah kita ukirkan di atas batu hati kita agar tetap terkenang tidak hilang oleh waktu.”
    Inilah gambaran yang sering kita temui dalam kehidupan kita, bertemu sebuah konflik atau sudut pandang yang berbeda. Mari kita luapakan masalah atau pun kesalahan-kesalahan saudara mau pun sahabat kita.
    Mari belajar “Menulis Di Atas Pasir”.

    Eko Warsiyanto, Owner at Rumah Terapi Ath-Thibun Nabawi
    Continue Reading
    Newer
    Stories
    Older
    Stories

    About me

    Tak ada kata terlambat untuk belajar, tak ada kata terlambat untuk berbuat baik, tidak ada kata terlambat untuk berubah

    [ Contact ]
    mynamedora25@gmail.com

    Google Facebook Twitter Instagram

    Popular Posts

    • Waspadai lipstik Bermerek tapi kw dan inilah ciri-cirinya
    • Bercermin dari Metamorfosis Kupu-kupu
    • Sejarah Masjid dan Tongkat Po Teumeureuhom di Pidie
    • Sepiring mie china, kuliner nikmat cuma tujuh ribu
    • Nostalgia Bersama Pelajaran IPA SD

    Arsip Blog

    • ▼  2018 (2)
      • ▼  September 2018 (1)
        • ASIAN GAMES 2018 DI INDONESIA BIKIN BANGGA
      • ►  April 2018 (1)
    • ►  2017 (11)
      • ►  October 2017 (2)
      • ►  September 2017 (1)
      • ►  April 2017 (5)
      • ►  March 2017 (1)
      • ►  February 2017 (1)
      • ►  January 2017 (1)
    • ►  2016 (3)
      • ►  April 2016 (1)
      • ►  January 2016 (2)
    • ►  2015 (30)
      • ►  November 2015 (2)
      • ►  October 2015 (2)
      • ►  September 2015 (4)
      • ►  August 2015 (2)
      • ►  July 2015 (2)
      • ►  June 2015 (1)
      • ►  May 2015 (3)
      • ►  March 2015 (5)
      • ►  February 2015 (3)
      • ►  January 2015 (6)
    • ►  2014 (9)
      • ►  May 2014 (1)
      • ►  April 2014 (8)

    Sahabat Blog

    Member of Agam Inong Blogger

    Member of Blogger Perempuan

    Member of Blogger Perempuan

    Aceh Blogger

    Waktu adalah Ibadah

    facebook Twitter instagram pinterest google plus tumblr

    Created with by BeautyTemplates | Distributed By Gooyaabi Templates

    Back to top