Teluk Jantang, Permata Alam Di Balik Tebing
August 11, 2015
Mendaki identik dengan aktivitas ekstrem yang membutuhkan keberanian,
tenaga ekstra, dan perbekalan lengkap. Namun, konsep ini tidak berlaku
bagi pendaki tebing menuju teluk Jantang di Desa Jantang Meunasah Krueng
Kala Pasie, Lhoong, Aceh Besar. Hanya butuh waktu 10 menit, kita bisa mencapai puncak tebing dan menikmati bentangan laut biru yang indah.
Teluk
Jantang merupakan salah satu pantai yang terdapat di kawasan pasi Blang
Raya. Pantai ini dilindungi oleh dua tebing di sisi kiri dan sisi
kanan. Di lokasi pantai ini saya menemukan pantai pasir putih membentang
dihiasi batu-batu besar yang tersebar di pinggiran tebingnya. Tidak
heran kalau banyak pantai tersembunyi yang menyimpan keindahan seperti
pantai teluk Jantang ini. Keindahannya seakan menyapa pengunjung untuk
menghampiri dan menikmatinya.
Teluk Jantang memiliki pemandangan memukau yang menyempurnakan
keindahan pantainya. Saat ini, belum banyak orang tahu tentang pantai
ini. Lokasinya yang tersembunyi membuat jarak pandang pengunjung sulit
menerka suasana alam di balik tebing. Karena letak pantainya berada di
balik tebing, orang-orang pun menyebut teluk Jantang dengan sebutan Hidden Beach, pantai yang tersembunyi.
Menemukan lokasi ini tidak begitu sulit, jika dari arah Banda Aceh,
pengunjung hanya butuh waktu sekitar 1 jam lebih perjalanan menggunakan
kendaraan pribadi. Setelah melewati gunung Paro, perhatikanlah bangunan
mesjid yang berada disisi kanan jalan. Sebab lorong kecil menuju lokasi
teluk Jantang tidak jauh dari mesjid tersebut berada. Pengunjung
semakin dimudahkan dengan keberadaan papan nama bertuliskan SELAMAT DATANG DI OBJEK WISATA TELUK JANTANG, PASI BLANG RAYA yang tertancap di pinggir jalan masuk utama pasi Blang Raya.
Jika sudah melihat pantai dan bingung mau belok ke arah mana lagi, jangan
segan bertanya kepada warga atau nelayan yang berada disana. Masyarakat
disekitar sangat ramah, jadi anda tidak perlu menghabiskan waktu
berlama-lama mengintari jalan sampai bensin habis. Mendekati lokasi tujuan, anda harus menepi kendaraan di area parkir
yang disediakan oleh pemuda sekitar. Pengunjung akan dikenai 5000 untuk
biaya pengawasan kendaraan. Biarpun bermain-main seberang tebing, anda
masih tetap bisa liburan dengan nyaman tanpa harus memikirkan keamanan
kendaraan.
Bila sore hari, tenda kecil berwarna biru yang berada dekat lokasi parkir ikut meramaikan objek wisata. Selain menjual minuman dan makanan ringan, disini juga ada bakso goreng. Uniknya saus yang tersedia disini adalah saus hasil rajikan penjual itu sendiri. Katanya saus buatan sendiri lebih terjamin dan lebih aman dikonsumsi, terutama bagi anak-anak dibandingkan saus yang dijual dipasaran, yang tidak jelas bahan baku dan proses pembuatannya. Nah, kalau kesini jangan lupa cicipin bakso goreng plus saus yang satu ini ya. Sayangnya saya tidak mengambil gambar bakso gorengnya, keasyikan makan jadi lupa untuk difoto.
Keberadaan pohon kelapa dan rumput hijau menambah keindahan pantai.
Bentuk pantainya yang cantik, selalu menarik untuk difoto dari sudut
manapun. Hanya saja, pengunjung tidak bisa mandi laut layaknya wisata
pantai lainnya. Ada banyak batu kecil dan besar didalam laut sehingga
berbahaya jika berenang di kawasan ini, kalaupun ingin mandi pengunjung
harus berhati-hati.
Walaupun tidak bisa mandi dengan bebas, pengunjung dijamin tidak akan
menyesal berkunjung kesini. Tebingnya yang unik menarik sekali bila
dijadikan objek foto. Dari tebing ini kita bisa melihat pasi (pantai)
Blang Raya, tampak gunung dan pohon cemara berjejer sepanjang bibir
pantai. Pemandangannya tidak kalah cantik dengan luar negeri.
Foto diatas salah satu lokasi favorite saya, dari sini kita bisa melihat
aktivitas nelayan yang sedang menarik pukat dan ombak laut saling
berkejar-kejaran menghampiri para nelayan.
2 comments
emanglah dora ni luar biasa. orang lain baru nyampe ke sini, dia udah kapan2 ke sini :D
ReplyDeletehehe,, keuntungan dari berorganisasi bg yud, berbagi sekaligus travelling.. :D
Delete