Beranda

  • Beranda

Zuhra Asra | Lovid this life

    • Home
    • Traveling
    • Lifestyle
    • Culinary
    • Health
    • Kuah Pliek U
    • Review
    Sumber foto : www.travellist-tour.com
    Berlibur menjadi moment yang sangat menyenangkan tentunya, apalagi menikmati liburan bersama orang terkasih. Siapa sih yang tidak merindukan masa liburan, meski cuma sebentar tetap saja moment liburan ngak  bisa disia-siakan begitu saja. Masa inilah yang kerap paling dinanti setiap orang terutama mereka yang kerja dikantoran dan anak kuliahan. Kali ini saya akan ceritakan sedikit rute perjalanan kedua ke pulau Sabang.  Pulau yang indah dan ramah penduduknya. Kunjungan kedua ini terbilang lebih nekat, menapa begitu, semasa hidup  baru inilah pertama kalinya pergi liburan bersamanya keluar pulau. kondisinya saya juga ngak ingat-ingat betul jalan disana. Ya sudahlah, untuk mewujudkan impiannya apapun akan saya lakukan. #cieelaah..

    Hari rabu kami bergegas menuju ke pelabuhan Ulee Lheue, hari itu tanggal 27 Juni 2012. Sekitar pukul 11 siang  roda kapal berputar, dayung-dayung menyapu air dan menggerakkan kapal. Kami mengambil posisi duduk di samping kanan badan kapal. Tempatnya lebih dingin karena arah mataharinya berada sebelah kiri kapal yah walaupun uap dari bawah lumayan panas, tapi tak apalah bila sudah lihat keindahan didepan mata, derita pun tak pikir lagi. Menunggu tiba sampai di Sabang, rasanya terlalu sayang bila hanya duduk saja diatas kursi penumpang. Wajar saja bila banyak penumpang yang milih duduk diluar ketimbang nunggu didalam, paling keluarga yang bawa anak kecil, kan sayang kalo panas-panasan diluar. Dan juga mereka yang mabuk perjalanan (pening dan mual-mual), jadinya lebih milih pejam mata duduk di kursi. 
     
    Perjalanan tanpa foto seperti mengunggat tanpa bukti, tidak ada barang bukti yang bisa diperlihatkan, siapa yang akan percaya? begitulah kira-kira :)  Foto itu penting sebagai dokumentasi, suatu saat foto akan menjadi saksi dan pengingat masa yang pernah kita alami. Untuk itu saya dokumentasikan fotonya sebagai barang bukti.

    Inilah dia  my sister, her name Yuna ~,~


    Seminggu ini kk saya punya waktu untuk berlibur, semenjak saya ceritakan pengalaman awal jalan ke kota Sabang bersama teman-teman  organisasi, ia berharap sekali bisa pergi ke Sabang. Ia penasaran dengan keindahan pulau dan pantainya, rasa ingin tahunya semakin memuncak setelah melihat di Sabang.

    Pukul 1 lewat 45 menit kami tiba di kota Pelabuhan Sabang. Berangkat jam 11 siang berarti waktu tempuh kami ada sekitar  2 jam setengah lewat sedikit. Berhubung target libur cuma 2 hari  1 malam, jadi hari pertama kami langsung jalan-jalan ke seluruh penjuru kota sabang. 

    Tiba dikota kami mampir ke salah satu warung nasi, lokasinya pas di pusat kota. Perjalanan belum selesai, jadi makan siang dulu untuk nambah stamina. Melirik waktu yang tersisa rasanya tidak memungkin untuk mengunjungi semua tempat wisata di Sabang, yah itu memang mustahil.

    Apalagi setelah melihat daftar tempat Sabang yang terdiri dari lima pulau, termasuk didalamnya pulau besar dan pulau kecil. Pertama Pulau Weh sebagai pulau terbesar, Pulau Rubiah, Pulau Klah, Pulau Seulako, dan Pulau Rondo. Sabang terbagi ke dalam dua kecamatan dan 72 desa. Dan bukan wisata bahari saja dapat ditemukan di Sabang.  Gunung, danau, pantai, laut, serta hutannya, ada banyak tempat yang harus dikunjungi. Sudah pasti tidak  mampu menjangkau semuanya dalam waktu sehari. 
    Usai berkeliling ke beberapa tempat, badan mulai terasa lelah, kami pun memutuskan mencari penginapan. Untuk menikmati indahnya suasana pantai, iboih menjadi pilihan kami. Rasanya belum ke Sabang kalau ngak Iboih. Perjalanan menuju Iboih menghabiskan waktu sekitar 1 jam perjalanan dari kota.

    Beberapa dokumentasi foto di iboih, teupin layeun dan sumur tiga


    Sebelum  sampai di Iboih kita akan melewati obyek wisata Gapang yang hanya berjarak 4 Km dari kota Sabang. Daerah ini juga mempunyai obyek wisata pasir putih yang indah. Disini juga tersedia Cottage untuk disewakan kepada pelancong, tarif sewanya permalam tergantung jenis Cottage. Suasana Gapang akan saya ceritakan nanti di part Perjalanan ketiga ke Sabang. oke!



    Jam setengah 6 kami sudah tiba di Iboih, akhirnya istirahat juga,#Legaa.  Posisi tempat kami menginap pas di pinggir pantai, kebetulan hari itu pengunjungnya sedang sepi, jadinya kami bisa tempati kamar yang berhadapan langsung ke pantai. asiiik :) 

    pemandangan dari teras depan kamar
    Malamnya anak pemilik rumah datang menghampiri kamar kami, namanya Erna. Kami duduk berempat di teras kamar, ngobrol-ngobrol santai. Erna bersama adik ceweknya yang masih sekolah SD sangat baik dan ramah. Sore tadi kami sempat bicara tentang pantai iboih, karena keasikan ngomong alur pembicaraan pun berkembang ntah kemana-mana. Mungkin karena kami cewek dan umur erna pun sebaya, jadinya lebih cepat akrab. 

    Foto kenangan bersama erna teman baruku
    Esok paginya, subuh-subuh buta kami sudah bangun, rencananya sebelum berangkat ke pelabuhan mau menikmati suasana pagi dulu di pinggir pantai sambil mandangi lautan, merasakan sejuknya udara pagi dan desir ombak kecil di iboih. Tanpa terasa waktu terus berjalan, kami tidak bisa berlama-lama lagi. Selepas berpamitan  kepada  orang tua erna selaku pemilik kamar sewa, kami langsung bergegas pergi, khawatir kapal keduluan berangkat. Tak lupa pula pamit  ke teman baru  "Erna", bye bye erna.... byee iboih... 


    Dipersimpangan jalan ada bunga kamboja tumbuh berjejer sepanjang trotoar, ka Yuna minta difotoin. Pantang memang liat yang indah dan cantek sikit pasti langsung minta foto. yaudah deh kita foto-foto lagi. Saya mengingatkan waktu tidak banyak lagi, dan kita harus segera sampai di pelabuhan. Oke, kita lanjutkan lagi perjalanan. Di jalan ada lagi pemandangan bagus, tampak gunung di kelilingi laut, cuaanteek bana. Kali ini saya yang minta berhenti. hehe ..

    Tangan sudah gatal, ngak rela melewatkan begitu saja pemandangan indah itu, terpaksa foto-foto lagi. Sisa waktu semakin menipis.


    Sesampai di Balohan pintu kapal sedang dibuka, tapi apa iya sedang dibuka kadang pun sebaliknya. Dengan sepeda motor kami mendekat ke pinggir pelabuhan melihat dari dekat, Luar biasa memang, #geleng-geleng kepala. Seperti sedang berada dalam adegan film, seakan ada yang mengambil take gambar action, kapal berangkat didepan mata, kami ditinggal pergi dan penumpang di atas kapal melongo pandangannya ke arah kami antara ekpresi kasihan dan ingin tertawa mungkin. haha  :D

    Jarak kapal dengan pelabuhan sedikit lagi, bila coba melompat masih bisa dijangkau tuk naik ke atas kapal. Tapi itu di film, kalo pemainnya seorang pemuda tangguh yang pergi sendiri bukan naik motor. :D


    “Dek.., dek..” terdengar suara sepertinya panggilan itu ditujukan ke kami.
    "Naik kesini aja dek, masih muat ni." Ucap petugas kapal cepat. "Boleh masuk ni pak (kendaraan)?" tanyaku


    "Oh ngak bisa dek, orang aja ni yang bisa." Sahut si bapak. So saya harus ninggalin honda saya gitu disini pak?? Tak ku ucap cuma dihati saja :) 


    “Oh hana pue  pak, kamoe woe singgoeh manteng” (oh tidak apa-apa pak, kami pulang besok saja) jawab ku dengan bahasa Aceh.
    Tak kusangka terhadap apa yang terjadi hari itu, cuma bisa senyum-senyum saja bersama ka Yuna di mushalla Balohan. Suasana sepi balohan sama sepinya perasaan kami. Ketinggalan kapal ternyata tidak hanya kami yang alami, dua keluarga lagi juga mengalami hal serupa. 



    Baiklah karena sudah begini, yah nikmati saja. Berhubung kemarin tidak habis semua lokasi kami kunjungi, hari ini bisa dilanjutkan lagi. Mungkin ini jawaban untuk benar-benar berlibur di pulau Sabang. 

    Setelah sarapan, kami jalan-jalan ke kota dan berhentilah di Sabang Fair. Andaikan hari libur ka Yuna di awal bulan sudah tentu kami bisa menyaksikan Sabang Sea Festival yang diselenggarakan pada tanggal 9 sampai 10 juni 2012 lalu. Untuk pertama kalinya pulau Sabang yang kaya dengan keindahan wisata lautnya, mengambil bagian dalam perayaan hari laut sedunia melalui festival laut sabang  (sabang sea festival). Sabang menjadi salah satu tempat di indonesia bersama Bandung, Bali dan Manado yang akan merayakan hari laut sedunia. 



    Lokasi foto di Sabang Fair
    Matahari tepat bergantung diatas kepala.  Azan zuhur telah berkumandang, kami pun  singgah ke sebuah Mesjid yang terletak di Kota Sabang yang juga merupakan mesjid besar disana. Mesjid Agung Babussalam namanya, mesjid indah  ini terletak di kota atas, bangunannya bergaya arstektur turki, itu menurut saya sih.

    Ukiran  lafadz ayat alquran terukir indah dan rapi. Usai shalat kami menjajakan kaki pusat pertokoan. Banyak pernak-pernik dan baju sabang terpajang di toko. Kami pun memilih 2 baju, satu berwarna pink dan satu lagi berwarna biru. 


    Bentuk Mesjid Agung Babussalam
    Sekedar informasi, ada dua sebutan untuk wilayah kota sabang, karena sabang merupakan kota kecil dan memiliki struktur tanah berbukit-bukit sehingga warga setempat menyebut kota Sabang dengan dua nama yaitu kota bawah dan kota atas.



    Setelah berkeliling kami memutuskan untuk kembali ke Balohan, rencananya malam ini tidur di mushalla. Biar berasa jalan-jalan, nekatkan diri sikit. Berdasarkan informasi yang kami terima, (ceilah seperti repoter saja), sebelumnya juga pernah ada penumpang ketinggalan kapal seperti kami dan tidur dalam mushalla. Jadi tak apalah untuk semalam je. Sebenarnya ini juga terpaksa, mau gimana lagi nominal di saku tak memungkinkan untuk sewa kamar.  

    Malamnya kami duduk makan di warung nasi sekitar balohan, usai makan kami masih duduk di meja makan yang tersusun di luar warung. Ada dua orang wanita duduk disamping kanan meja makan kami, wanita pertama kira-kira umurnya sekitar 45 tahun dan seorang lagi ibu muda bersama seorang anak laki-laki yang masih kecil. Tingkah anaknya itu lucu sekali, saya pun latah memanggilnya.. “adeeek.., sini dek”


    Ntah bagaimana, kemudian ibu paruh baya tadi bergabung duduk satu meja bersama kami. Cerita punya cerita ternyata ibu tersebut orang sekampung. Beliau sudah lama menetap di sabang, karena sudah nyaman dengan usaha berjualan  nasi, beliau pun memilih hidup di sabang. Bila hari raya dan acara besar lainnya barulah ia dan keluarga  pulang kekampung. Ia juga bercerita ada banyak orang kampung tinggal disini. Yah itu memang bukan rahasia umum lagi. Kebanyakan orang Pidie memang merantau, bila kemana-mana pasti mudah mendapati orang Pidie, terutama di pertokoan dan pasar. Coba aja tanya asal dari mana.. :D
    Oke kita kembali ke judul cerita. 

    Karena sudah ditanyakan, kami pun menceritakan kejadian yang kami alami, termasuk rencana tidur di mushalla namun tidak jadi karena ada keluarga yang ketinggalan kapal pagi tadi menawarkan tempat tinggal di penginapannya. Rumahnya selang dua ruko dari warung nasi ibu. Mendengar hal itu, ibu tersebut menawarkan kami tidur di rukonya. Kebetulan ada kamar kosong diatas, biasanya dipakai pegawaiannya untuk istirahat, tapi sekarang ini mereka sering bergadang nonton bola dibawah.


    Jadilah kami tidur dikamar atas itu, kondisi kamarnya berbeda jauh dengan kamar sewa kami di iboih. Beralaskan lantai karpet dan tidak memiliki pintu kamar. Tak apalah, sudah ada tempat tidur malam ini saja sudah syukur sekali, meskipun tampak ngeri-ngeri sedap. Pintu jendela kami biarkan terbuka agar angin bebas masuk kedalam, cahaya lampu yang menyilaukan pun pada akhirnya kami padamkan. Suasana malam ini tidak akan pernah terlupakan. 


    Akhirnya waktu pagi tiba, kami pamitan kepada ibu yang sudah berbaik hati memberi tumpangan malam itu. langit diluar masih gelap beliau sudah berada didapur bersama putrinya memanaskan makanan. Terimakasih bu, ketika sudah begini rasanya bersyukur juga ketinggalan kapal, jadinya bertemu banyak saudara di sabang. 

     
    suasana pagi hari di pelabuhan Balohan

    Tidak seperti kemarin, hari ini kami paling awal tiba di pelabuhan balohan. Tak lama cahayaa matahari semakin terang, orang-orang pun mulai memadati pelabuhan. Kali ini saya berada di deratan motor paling depan. Satu persatu kendaraan memasuki badan kapal, kini giliran mio soul yang telah setia menemani perjalanan kami memasuki gerbang pintu kapal, hanya melalui  gerbang inilah saya bisa kembali ke rumah, bukan dengan pintu kemana saja.

    Mengabadikan foto bersama saat perjalanan kembali ke Banda Aceh
    Alhamdulillah sekarang kami berdiri diatas kapal, tidak lagi kejar-kejaran dengan waktu. Ketika melihat kebawah saya ngebayangi posisi kami kemarin yang duduk diatas honda menangah ke posisi kami sekarang. Sayangnya kami, namun drama itu kini telah berakhir. 2 hari  2 malam di sabang telah menyisakan banyak sekali kejadian seru dan hal-hal tak terduga yang saya alami bersama ka Yuna. Ini pula  perjalanan ‎ terakhir berlibur bersamanya sebelum  ia memutuskan untuk  meninggalkan masa lajangnya. 

    Suasana penumpang duduk di lantai atas kapal
    Begitulah cerita saya berkelana di pulau sabang bersama sang kakak, jangan khawatir bila mengalami hal serupa seperti yang kami alami. Berinteraksi dengan masyarakat setempat akan memberikan pengalaman yang berkesan dan menambah saudara baru. Sampai jumpa lagi sabang ~,~













    Continue Reading


    Sabang I'm in Love, sepintas judulnya mirip film Eiffel I’m in Love yang dibintangi Shandy Aulia dan Samuel Rizal. Film yang  paling digemari kaum remaja karena dianggap mewakili hati dan gejolak yang dirasakan kawula muda, orang bilang sih gitu. Tetapi ini bukanlah kisah yang menceritakan sepasang remaja yang awalnya saling benci kemudian dihujani asmara cinta di kota Paris. Jelas cerita yang ini beda, ya meskipun kenyataannya masa itu memang ada dua sejoli yang hatinya bersemi dikota sabang. :) Tema  itu cukuplah menjadi skenario cerita milik mereka berdua saja. Ote otee!

    Akhirnya Februari 2012 kesampaian juga harapan menuju Sabang, perjalanan pertama yang membawa saya ke salah satu pulau terindah yang ada di Aceh, semua orang tentu tau pulau Sabang. Bagaimana tidak, sejak sekolah dasar kita sudah diajarkan lagu dari Sabang sampai Marauke. Lagu yang sangat familiar, bahkan iklan televisi pun sering mengkolaborasikan lagu ini. Keindahan wisata lautnya juga yang menjadikan pulau Sabang ini dikenal oleh masyarakat luar Aceh. Sabang mempunyai panaromma alam yang sangat bagus dan mempunyai taman laut yang kaya aneka jenis binatang laut. Keindahan pantai dan lautnya kini nyata berada didepan. 

    Hari itu jadwal keberangkatan kami ke Sabang usai shalat jumat. Karena ini adalah bagian dari  agenda liburan organisasi kampus jadi perginya bareng teman-teman organisasi. Sudah lihat kan pajangan foto pertama? Bersama merekalah perjalanan ini saya tempuh. Sekedar informasi bagi teman-teman yang ingin berkunjung ke Sabang ada 2 jenis kapal yang tersedia di pelabuhan Ulee leu, yaitu kapal cepat (KM. Pulo Rondo dan KM. Expres Bahari) dengan waktu berlayar sekitar 45 menit dan kapal Ferry (jenis roro) dengan jarak tempuh 2-3 jam. Jika kita membawa kendaraan pribadi maka harus memesan tiket kapal Ferry (saat ini KMP BRR).

    Dalam perjalanan Banda Aceh-Sabang manfaatkan keindahan laut untuk menjadi background alami foto
    Biaya perjalanan ke pulau Weh sewaktu-waktu juga bisa berubah tergantung situasi dan kondisi, alangkah baiknya membawa uang lebih jika ingin sampai disana, untuk jaga-jaga.
    Dalam perjalanan menuju ke Sabang kita disuguhi pemandangan laut yang sangat indah, Beruntung  jika bisa melihat langsung  ikan lumba-lumba berlompatan diatas laut, sekawanan lumba-lumba seakan mengiringi perjalanan kita. Kehadirannya itu  paling dinanti dan diharapkan. 

    Poooooooooppp.. Bel bergema petanda kapal segera mendarat. Kami pun bergegas menuruni anak tangga menuju parkiran kendaraan. Karena sudah terlalu sore, jadinya malam ini kami menginap disalah satu rumah anggota organisasi, kebetulan dia asli kelahiran Sabang. Dari awal sebenarnya juga sudah direncanakan begitu. Jadi esok paginya kami langsung bergerak ke pantai Iboih.

    Sabang adalah ibukota dari pulau  Weh yang merupakan pulau paling ujung barat dari Indonesia atau lebih tepatnya berada paling ujung dari pulau sumatera. Pulau Weh, ini artinya pulau yang terpisah. Sabang berada dalam provinsi Aceh yang merupakan titik Nol-nya Indonesia, ia sering disebut sebagai titik paling utara Indonesia, tepatnya di Pulau Rondo. Dulunya Sabang pernah menjadi pusat pertahanan angkatan laut Republik Indonesia Serikat (RIS) pada masa awal kemerdekaan Indonesia. 

    Sabang mempunyai  banyak objek wisata  yang bisa dikunjungi dan sudah terkenal ke manca negara.  jika kita menuju ke arah barat, pada ujung paling barat kita akan dapati sebuah monumen/ tugu Kilometer Nol, yaitu tugu dimana titik awal perhitungan luas Indonesia dari Sabang sampai Meurauke.

     
    Foto bersama di Tugu KM Nol Sabang
    Nah hari kedua sebelum melanjutkan perjalanan ke KM NOL, kami singgah dulu ke Iboih untuk menyewa tempat penginapan. Iboih jaraknya ada sekitar 23 Km dari kota Sabang. Disini juga banyak yang bisa dinikmati, misalnya Diving, Snorkeling, Mancing dan suasana pasir putih yang berkilau serta pemandangan laut yang okeh banget. 
    Sekarang kami akan menuju KM NOL, untuk mencapai tugu ini kita dapat menempuh perjalanan kira-kira jauhnya 5 Km lagi dari Iboih. Berhubung kami membawa kendaraan roda dua, jadinya jarak tempuh bisa dibawah 5 Km perjalanan. KM 0 indonesia ditandai dengan keberadaan Monumen Kilometer Nol yang terletak di pulau Weh. Lokasi tugu ini terletak di areal Hutan Wisata Sabang tepatnya di Desa Iboih Ujong Ba’u, kecamatan Sukakarya. 

    Tempat ini musti dikunjungi, perjalananmu dianggap kurang afdol kalau belum sampai di ujung paling barat wilayah indonesia yang berbatasan langsung dengan samudera hindia. 

    Bersiap-siap Snorkeling ke pulau Rubiah

    Hari ketiga, ini dia yang paling ditunggu-tunggu. Belum sempurna liburan di sabang kalau belum menikmati keindahan alam bawah lautnya. Kalau di ibaratkan nih makan tahu goreng tanpa saos ABC.  :) 
     
    Keindahan bawah laut Pulau Weh sangat terkenal di kalangan para penyelam, karena itu tempat wisata ini sering dikunjungi para penyelam dari berbagai negara. Pagi itu kami bersiap-siap berangkat ke Gapang. Selain gapang sebenarnya iboih, tempat kami menginap juga memiliki pesona alam bawah laut yang indah, karena salah seorang senior punya kerabat di gapang dan juga memiliki bot/perahu . Maka jadilah kami semua bergegas kesana. Dari gapang kami menyebrang ke pulau rubiah menggunakan bot. Bot yang biasa digunakan nelayan melaut ini hanya mampu menampung 7 sampai 8 orang saja. Karena banyaknya jumlah kami, jadinya tiga kali pula bot bolak balik mengantarkan kami ke pulau rubiah. 

    Dari pulau rubiah kita bisa melihat suasana di pantai iboih, sebenarnya jarak antara pulau rubiah dan pantai iboih lebih dekat dibandingkan dari gapang menuju rubiah. Berhubung  ada kerabat yang mau membantu transportasi untuk anak-anak seperti kami ini, jadi biarpun jarak tempuhnya lebih jauh, tak apalah asalkan sampai ke lokasi tujuan sekaligus bisa ngemat biaya. :) 

    Dora Asra di Pulau Rubiah
    Baiklah, belum lengkap liburan ke Sabang kalau belum coba snorkeling dan diving. Saya dan teman-teman pun memilih snorkeling selain biaya sewanya lebih murah dari peralatan diving, snorkeling juga lebih mudah digunakan. Alat diving pun tidak sembarangan orang bisa menyewanya, hanya mereka yang memiliki sertifikat izin berenang khusus baru di perbolehkan menyewa perlengkapan renang ini.  

    atraksi dulu sebelum nyelam :)

    kini masker, snorkel dan fin (sepatu katak) sudah  terpasang dengan baik, kami siap untuk  menyembur  ke dasar laut. Rasa takjub dan bangga hari itu menyelimuti pikiran saya, senangnya tu, senang banget. Sedikit lebay sih,  maklum saja itulah pertama kalinya berenang di permukaan air beramai-ramai pakai pelampung dan melihat langsung segala jenis dan bentuk ikan dan terumbu karang di dalam permukaan air. Aneka macam jenis ikan lewat didepan mata. Warna-warni ikannya cantik-cantik.  Wahh fantastis!, seperti berada di dalam akuarium ikan saja. :)

    Kelanjutannya di Sabang I'm in Love #part2
    Continue Reading


    Keindahan langit memang sangat mengangumkan, semua orang pasti terpana akan keindahannya, disaat matahari mulai menampakkan wujudnya dari balik gunung sampai kembali ke peraduannya. Suasana pun berganti gelap, bulan perlahan muncul dari tempat terbenamannya matahari,  bulan beserta bintang-bintang muncul dengan cahayanya yang indah memancarkan cahaya ke bumi. Malam yang indah dihiasi lampu-lampu alam. 

    Menuliskan keberadaan alam jagat raya ini memang tak akan ada habisnya. Awal mula penciptaan tata surya merupakan suatu keajaiban yang maha dahsyat. Lima  belas abad silam, ketika kebanyakan manusia diliputi kebodohan dan keterbelakangan, Rasulullah Muhammad SAW telah menyampaikan fakta-fakta ilmiah yang kebenarannya baru tersingkap di era kemajuan sains dan teknologi. Pernyataan-pernyataan beliau terbukti masih relevan dan sangat cocok dengan penemuan-penemuan ilmiah mutakhir.  

    Menurut Harun Yahya, ada sekitar 200 miliar galaksi di alam semesta yang masing-masing terdiri dari hampir 200 bintang. Sebagian besar bintang-bintang ini mempunyai planet, dan sebagian besar planet-planet ini mempunyai bulan. Ilmu Allah sangatlah luas dibandingkan dengan ilmu makhluk-Nya yang meliputi seluruh alam semesta dan seisinya, semuanya termaktub tanda-tanda kekuasaan Allah dan takkan mampu makhluk Allah menghitung dan menuliskannya. 
    Dan Allah pun telah berfirman dalam surat al-kahfi, yang artinya 

    Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)”. (QS al- Kahfi [18]:109)


    Semua benda langit tersebut bergerak dalam garis peredaran yang diperhitungkan dengan sangat teliti. Selama jutaan tahun, masing-masing seolah "berenang" sepanjang garis edarnya dalam keserasian dan keteraturan yang sempurna bersama dengan yang lain. Selain itu, sejumlah komet juga bergerak bersama sepanjang garis edar yang ditetapkan baginya.

    Tata Surya, Tata berarti sistem dan Surya berarti matahari, sehingga tata surya bisa disebut sistem matahari, yang berarti bintang dan segala sesuatu yang ada di dalam lingkungan pengaruhnya. Bintang di tata surya kita adalah Matahari, delapan planet nya, Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus (tidak, Pluto bukan sebuah planet). Pluto mungkin terlihat seperti sebuah planet, namun sebenarnya, pada dasarnya adalah asteroid besar yang terbuat dari es dan batu yang melayang dalam Sabuk Kuiper. Sabuk kuiper (Kuiper Belt) adalah campuran batu dan es, karena mereka terbentuk jauh dari Matahari di daerah dingin di mana es bisa membeku menjadi padat di ruang angkasa. Obyek-obyek di sabuk Kuiper  datang dalam berbagai ukuran dan bentuk, dan beberapa dari mereka cukup besar hingga memiliki gravitasi yang cukup untuk mengkompres menjadi bentuk bola, contohnya adalah pluto.  (http://www.gugusanastronomi.org/2013/04/mari-belajar-tata-surya-dari-nasa.html)

    Semasa pencarian mengenai sistem tata surya di internet, saya temukan ada beberapa judul tulisan di wall yang menampilkan judul Matahari mengelilingi Bumi. Spontan saya berpikir, apa salah ketik judul? Tapi ngak mungkin, salahnya masa iya berjamaah. Saya baca isinya, ternyata tulisannya memang menjelaskan tentang penemuan baru yang menunjukkan bahwa matahari lah yang menggelilingi bumi dan bukan sebaliknya.


    Sejak pertama kali baca buku pelajaran mengenai tata surya di bangku SD, setahu dan seingat saya, paham yang diajarkan adalah bumi mengelilingi matahari. Dalam buku juga dijelaskan bumi melakukan perputaran pada dirinya sendiri (berpusing) yang bertumpu pada poros/sumbunya. Lalu bagaimana dengan informasi yang baru saja saya baca ini, isinya justru berbanding terbalik. 

    Kembali ke Surah Al-Hujurat ayat ke-6 : “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatan itu.” Ayat ini memperingatkan kita untuk mempertimbangkan sumber, bukan sekadar berita. 

    Setelah meneluri beberapa artikel yang berkaitan dengan matahari mengelilingi bumi dan bumi mengelilingi matahari, saya temukan kejanggalan dari sumber yang menyebarkan dan keanehan isi pada setiap postingan yang  tercantum dalam blog tersebut. 

    Buku mengenai hal itu telah terbit pada tahun 2007, ternyata cukup lama juga. Apabila tidak mencari tahu tentang tata surya, mungkin saya belum mengetahuinya hingga hari ini. Buku itu terbit dengan jumlah halaman 220 bolak-balik, cetakan keempat sebagai edisi revisi. Total isi berjumlah sembilan bab dilengkapi 78 rujukan daftar pustaka.  Tetapi jumlah daftar pustaka yang ditampilkan tidak sebanding dengan isi buku. Terkesan Jumlah daftar pustaka lebih berbobot dari pada isi buku. Begitulah tanggapan pembaca terhadap buku Matahari Mengelilingi Bumi.

    Apakah benar menurut Al-qur’an bahwa matahari yang berputar keliling bumi dan bumi diam saja?? Pembuktian itu diperlukan karena dikaitkan dengan ayat-ayat Al-quran. Dan sama sekali bukan tujuan kita mencari mana yang benar dan salah. Tetapi karena Al-qur’an sendiri telah mengisyaratkan:

    “Jangan kamu ikuti sesuatu yang tiada bagimu ilmu/penjelasannya, sesungguhnya pendengaran (informasi), pandangan (observasi), dan telaah/pemahaman kamu melalui hati, akan dimintai pertanggung jawabannya (dikemudian hari)”. (QS. Isra’[17]:36)

    Bukunya berjudul “Matahari Mengelilingi Bumi” Sebuah Kepastian Al-Qur'an dan As-Sunnah. Menurut saya judulnya terlalu berani, kenapa begitu? Penggunaan kata kepastian, seakan-akan sudah pasti benar dan sesuai dengan Al-quran. padahal isinya ia  hanya menafsirkan ayat Al-quran. Apabila judul bukunya digunakan kalimat sebuah penafsiran berdasarkan Al-quran dan As-Sunnah,  itu wajar-wajar saja, siapapun berhak berpendapat dan menafsirkan sepanjang itu tidak bersifat penghinaan dan pembohongan. 

    Al-Quran memang menyinggung pemberitahuan tentang informasi alam semesta pada manusia yang benar-benar mau berfikir tentangnya (terlepas Muslim atau Non Muslim)  “Segala puji bagi Allah, dia akan memperlihatkan kepadamu tanda-tanda kebesaran-Nya, maka kamu akan mengetahuinya. Dan Tuhanmu tiada lalai dari apa yang kamu kerjakan.” (QS. An-Naml: 93)”
    Dan di Ayat lain Al-Quran menginformasikan bahwa manusia yang mampu mengetahui rahasia langit dan bumi, atau alam semesta adalah mereka yang mempunyai “Shulthon”, kekuasan atau makna di sini berarti Ilmu Pengetahuan atau Sains.

    Jadi bisa disimpulkan, bahwa Alam semesta meskipun banyak yang masih menjadi misteri sebetulnya sebagian besar informasi tentangnya pasti akan diketahui manusia, jika mereka bersungguh-sungguh. Artinya misteri alam semesta akan semakin terkuak dengan kemajuan sains dan teknologi. Di samping Al-Quran menyinggungnya, juga memberitahukan informasi sebagian besar tentang penciptaan alam semesta, hal itu juga tentu sangat logis. Sebab alam semesta, jagat raya maksudnya bukanlah makhluk ghaib. Dan yang namanya alam nyata, atau makhluk nyata (bukan makhluk ghaib–di sini maksudnya ciptaan yang bisa diindra), sebesar dan sekecil apapun pasti bisa diketahui, sejauh dan sedekat apapun pasti bisa di ketahui meski tidak bisa dijangkau.



    Intinya, manusia sepintar dan sejenius apapun mempunyai kelemahan, sebab manusia adalah makhluk lemah. Yang hikmah dari kelemahan manusia dalam hal apapun, khususnya dalam pengendalian diri dan penembusan misteri-misteri alam semesta tiada lain agar manusia sadar bahwa dirinya manusia, tidak sendiri dalam kehidupan ini, bahkan ia jelas tidak tercipta secara sendiri apalagi tercipta dari kebetulan semata. 

    Namun, meski demikian Al-Quran selalu menantang bagi mereka yang mau mengetahui rahasia alam semesta. Sebab semakin banyak rahasia alam semesta dikuak manusia, semakin jelaslah kebesaran Allah SWT melalui tanda-tanda ciptaan-Nya.  

    Tidak ada salahnya memang jika membaca kembali pelajaran sekolah dulu, hari ini sy temukan informasi baru sekaligus merefreshkan kembali ingatan pelajaran masa itu. Terkait topik antara matahari mengelilingi bumi atau bumi mengelilingi matahari, mari kita kembali membuka kitab pedoman. Banyak ayat dalam Alquran yang menjelaskan tentang alam semesta dan tata surya. Beberapa di antaranya seperti:

    “Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” (QS Al Anbiya:33)

    “Dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.” (QS Yaa Siin: 38)

    “Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.” (QS Yaa Siin: 40)



      








    Continue Reading
    Newer
    Stories
    Older
    Stories

    About me

    Tak ada kata terlambat untuk belajar, tak ada kata terlambat untuk berbuat baik, tidak ada kata terlambat untuk berubah

    [ Contact ]
    mynamedora25@gmail.com

    Google Facebook Twitter Instagram

    Popular Posts

    • Waspadai lipstik Bermerek tapi kw dan inilah ciri-cirinya
    • Bercermin dari Metamorfosis Kupu-kupu
    • Sejarah Masjid dan Tongkat Po Teumeureuhom di Pidie
    • Sepiring mie china, kuliner nikmat cuma tujuh ribu
    • Nostalgia Bersama Pelajaran IPA SD

    Arsip Blog

    • ►  2018 (2)
      • ►  September 2018 (1)
      • ►  April 2018 (1)
    • ►  2017 (11)
      • ►  October 2017 (2)
      • ►  September 2017 (1)
      • ►  April 2017 (5)
      • ►  March 2017 (1)
      • ►  February 2017 (1)
      • ►  January 2017 (1)
    • ►  2016 (3)
      • ►  April 2016 (1)
      • ►  January 2016 (2)
    • ▼  2015 (30)
      • ►  November 2015 (2)
      • ►  October 2015 (2)
      • ►  September 2015 (4)
      • ►  August 2015 (2)
      • ►  July 2015 (2)
      • ►  June 2015 (1)
      • ►  May 2015 (3)
      • ►  March 2015 (5)
      • ▼  February 2015 (3)
        • Pulau Sabang Berdua, why not?
        • Sabang I'm in Love #Part1
        • Manakah Pusat Tata Surya?
      • ►  January 2015 (6)
    • ►  2014 (9)
      • ►  May 2014 (1)
      • ►  April 2014 (8)

    Sahabat Blog

    Member of Agam Inong Blogger

    Member of Blogger Perempuan

    Member of Blogger Perempuan

    Aceh Blogger

    Waktu adalah Ibadah

    facebook Twitter instagram pinterest google plus tumblr

    Created with by BeautyTemplates | Distributed By Gooyaabi Templates

    Back to top