Beranda

  • Beranda

Zuhra Asra | Lovid this life

    • Home
    • Traveling
    • Lifestyle
    • Culinary
    • Health
    • Kuah Pliek U
    • Review


    Bireuen, kota ini ternyata punya sejuta cerita dan sejarah yang patut diketahui. Siapa sangka, kota yang memiliki luas 1,899 km² ini dulunya pernah menjadi ibukota Indonesia ketiga dalam upaya mempertahankan Republik Indonesia dari penjajah. Tepat 25 September 1945, Jakarta sebagai Ibukota Indonesia dalam kondisi terancam akibat agresi militer l yang dilancarkan kompeni dan sekutunya untuk menjajah kembali Indonesia. 

    Meski sudah diproklamasikan, Belanda tetap saja kekeh tidak mengakui kemerdekaan Indonesia. Pertahanan negara terus diserang hingga menewaskan 8.000 rakyat tak berdosa. Jakarta saat itu dalam kondisi genting dan tidak memungkinkan ntuk menangani urusan kenegaraan. Raja Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono IX menawarkan kepada presiden Soerkarno untuk memindahkan ibukota negara ke wilayahnya. Presiden dan Wakil Presiden pertama RI kemudian menyetujui tawaran Sri Sultan, selain karena letak Yogyakarta yang dibentengi pegunungan, armada perang RI paling kuat juga berada di Kota Gudeg ini. Ditambah lagi Yogya juga memiliki pangkalan udara Maguwo (kini dikenal dengan Bandara Adisutjipto) dan juga media komunikasi seperti surat kabar dan radio.

    Maka, 4 Januari 1946 Ibukota RI resmi pindah ke Yogyakarta. Namun perpindahan tersebut tidak mampu bertahan lama, tahun 1948 Belanda melancarkan Agresi Militer ll ke Yogyakarta. Yogya pun berhasil dikuasai para penjajah. 

    Demi menyelamatkan bangsa ini presiden pun memilih mengasingkan diri ke Aceh. Saat itu Bireuen merupakan pusat kemiliteran Aceh, status daerah ini diyakini paling aman dan strategis untuk mengatur strategi militer melawan serangan musuh. Soekarno hijrah ke Bireuen dengan menumpang pesawat udara Dakota hingga mendarat di lapangan terbang sipil Cot Gapu pada Juni 1948. 

    Jadilah 18 Juni 1948, Bireuen sebagai Ibukota Indonesia dimana Presiden Soekarno-Hatta mengendalikan RI dalam keadaan darurat. Atas dasar itu pula Bireuen dijuluki sebagai Kota Juang. Meski hanya seminggu bukan berarti peristiwa tersebut dilupakan begitu saja, perjalanan sejarah tetaplah meninggalkan jejak.


    Asal Usul Nama Bireuen

    Beragam asal usul nama Bireuen memang pernah diungkapkan oleh berbagai tokoh. Namun, Tgk. Sarong yang pernah menjadi komandan pertempuran Medan Area tahun 1946, yang saat itu diberi gelar Kowera (Komandan Perang Medan Area) sebagaimana ditulis di Narit yang dipost ulang di seputaraceh.com mengungkapkan, Bireuen itu berasal dari Bahasa Arab yaitu asal katanya Birrun, artinya kebajikan, dan yang memberikan nama itu juga orang Arab pada saat Belanda masih berada di Aceh.

    Kala itu, orang Arab yang berada di Aceh mengadakan kenduri di Meuligoe Bupati sekarang. Saat itu, orang Arab pindahan dari Desa Pante Gajah, Peusangan, lalu mereka mengadakan kenduri. Kenduri itu merupakan kebajikan saat menjamu pasukan Belanda. Orang Arab menyebut kenduri itu Birrun. Sejak saat itulah nama Bireuen mulai dikenal.

    Sebelum Bireuen jadi nama Kota Bireuen yang sekarang ini, dulu namanya Cot Hagu. Setelah peristiwa itulah, nama Cot Hagu menjadi nama Bireuen. Wallahua’lam bissawab


    Sumber : 
    http://liza-fathia.com/bireuen-kota-juang-yang-menjadi-ibu-kota-ri-selama-seminggu/
    Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/ruslan./bireuen-ibukota-ketiga-republik-indonesia-1948_54f79ceaa33311df1d8b457e
    Continue Reading
    Older
    Stories

    About me

    Tak ada kata terlambat untuk belajar, tak ada kata terlambat untuk berbuat baik, tidak ada kata terlambat untuk berubah

    [ Contact ]
    mynamedora25@gmail.com

    Google Facebook Twitter Instagram

    Popular Posts

    • Waspadai lipstik Bermerek tapi kw dan inilah ciri-cirinya
    • Bercermin dari Metamorfosis Kupu-kupu
    • Sejarah Masjid dan Tongkat Po Teumeureuhom di Pidie
    • Sepiring mie china, kuliner nikmat cuma tujuh ribu
    • Nostalgia Bersama Pelajaran IPA SD

    Arsip Blog

    • ▼  2018 (2)
      • ▼  September 2018 (1)
        • ASIAN GAMES 2018 DI INDONESIA BIKIN BANGGA
      • ►  April 2018 (1)
    • ►  2017 (11)
      • ►  October 2017 (2)
      • ►  September 2017 (1)
      • ►  April 2017 (5)
      • ►  March 2017 (1)
      • ►  February 2017 (1)
      • ►  January 2017 (1)
    • ►  2016 (3)
      • ►  April 2016 (1)
      • ►  January 2016 (2)
    • ►  2015 (30)
      • ►  November 2015 (2)
      • ►  October 2015 (2)
      • ►  September 2015 (4)
      • ►  August 2015 (2)
      • ►  July 2015 (2)
      • ►  June 2015 (1)
      • ►  May 2015 (3)
      • ►  March 2015 (5)
      • ►  February 2015 (3)
      • ►  January 2015 (6)
    • ►  2014 (9)
      • ►  May 2014 (1)
      • ►  April 2014 (8)

    Sahabat Blog

    Member of Agam Inong Blogger

    Member of Blogger Perempuan

    Member of Blogger Perempuan

    Aceh Blogger

    Waktu adalah Ibadah

    facebook Twitter instagram pinterest google plus tumblr

    Created with by BeautyTemplates | Distributed By Gooyaabi Templates

    Back to top