Beranda

  • Beranda

Zuhra Asra | Lovid this life

    • Home
    • Traveling
    • Lifestyle
    • Culinary
    • Health
    • Kuah Pliek U
    • Review
    Sering ngak kamu beli souvenir ketika melancong keluar daerah atau luar negeri ? Kata orang kalau bertamasya kurang lengkap bila pulang tanpa membawa oleh-oleh. Satu dua tiga orang mungkin tidak terlalu mementingkan hal-hal begini. Tapi bagi 5,10,20 bahkan ratusan orang hal seperti ini paling dicari dan diburu, apalagi jika orang rumah dan kerabat sudah melayangkan pesan, “Jangan lupa oleh-oleh ya”.
    Biasanya souvenir ini berupa ciri khas daerah yang dikunjungi. Nah jika kamu melancong ke Aceh, pilihlah souvenir khas daerah Aceh. Aceh punya banyak pilihan souvenir yang bisa kamu jadikan oleh-oleh atau koleksi pribadi. Diantara banyaknya pilihan pastikan kamu memiliki salah satunya dari 8 jenis souvenir khas Aceh ini. Namanya mungkin tidak asing lagi buat kamu dan souvenir ini kebanyakan sudah berseliweran di luar negeri.
    1. Rencong
    Rencong merupakan senjata tradisional Aceh. Bahkan karena begitu masyhurnya, Aceh digelari dengan sebutan “Tanah Rencong”. Rencong melambangkan kebesaran para bangsawan dan keberanian para pejuang serta rakyat Aceh di masa penjajahan Jepang Belanda. Hampir setiap pejuang Aceh, membekali dirinya dengan rencong sebagai alat pertahanan diri.
    Sekarang, Rencong tidak lagi digunakan sebagai alat pertahanan diri ataupun senjata. Rencong telah berubah menjadi cinderamata yang dapat ditemukan hampir di semua toko kerajinan khas Aceh. Selain dibuat seperti bentuk aslinya, rencong juga dikombinasikan dengan aspek lain, seperti bros berbentuk rencong sampai hiasan dinding dengan bingkai kaca.

    Jika ingin melihat cara pembuatannya, kamu bisa bertandang langsung ke  Kecamatan Suka makmur yakni di Desa Baet Sibreh,  Aceh Besar. Kita akan menemukan orang yang sedang memukul-mukul besi dan mengecor kuningan. Baet Sibreh merupakan sentra pembuat rencong terbesar di Aceh. Di desa itulah sebagian besar penduduknya melakukan pekerjaan sebagai pengrajin rencong. Harganya variasi tergantung ukuran, rencong besar sekitar Rp 150.000, rencong kecil Rp 70.000 sampai Rp 80.000.
    1. Pinto Aceh


    Pinto Aceh mulai populer pada tahun 1935, kepopulerannya telah menarik banyak wanita penggemar perhiasan tradisional, baik wanita Aceh maupun orang-orang di luar Aceh. Sampai sekarang  setiap orang luar Aceh yang berkunjung ke negeri ini hampir dapat dipastikan akan membawa pulang salah satu perhiasan yang bermotif Pinto Aceh.
    Motif pinto Aceh awalnya hanya berada dalam beberapa jenis seperti tusuk sanggul, gelang, subang, cincin, kalung, peniti, jepitan emas untuk dasi, dan lainnya kini telah berkembang dalam berbagai produk lain seperti kaos, kemeja, kopiah, undangan, meja, kursi, kosen pintu, jilbab, kebaya, bagian bawah celana, berbagai hiasan rumah tangga dan sauvenir khas Aceh lainnya.
    Tercetusnya motif “Pinto Aceh” terinspirasi dari bangunan pinto khob, salah satu monumen peninggalan Iskandar Muda yang sekarang menjadi tempat rekreasi yang terletak di tepi sungai (krueng) Daroy.
    1. Songket Aceh


    Kerajinan songket Aceh berasal dari Desa Siem di Kecamatan Darussalam, Kabupaten Aceh Besar. Dari Banda Aceh, kamu bisa naik labi-labi (kendaraan umum) atau mobil pribadi dengan jarak tempuh sekitar 14 Km. Tak sekadar untuk pakaian, songket Aceh juga digunakan untuk beragam keperluan lainnya seperti hiasan meja, hiasan dinding, hiasan kupiah meukeutop dan sebagainya. Nyak Mu salah seorang pemilik usaha kain songket desa Siem ini sudah pernah mengikutsertakan karyanya di Bali dan Jakarta bahkan di luar indonesia seperti Malaysia, Singapura dan Srilangka.


    selengkapnya baca disini ya >> inilah-8-souvenir-aceh-yang-mendunia
    Continue Reading
    Newer
    Stories
    Older
    Stories

    About me

    Tak ada kata terlambat untuk belajar, tak ada kata terlambat untuk berbuat baik, tidak ada kata terlambat untuk berubah

    [ Contact ]
    mynamedora25@gmail.com

    Google Facebook Twitter Instagram

    Popular Posts

    • Waspadai lipstik Bermerek tapi kw dan inilah ciri-cirinya
    • Bercermin dari Metamorfosis Kupu-kupu
    • Sejarah Masjid dan Tongkat Po Teumeureuhom di Pidie
    • Sepiring mie china, kuliner nikmat cuma tujuh ribu
    • Nostalgia Bersama Pelajaran IPA SD

    Arsip Blog

    • ►  2018 (2)
      • ►  September 2018 (1)
      • ►  April 2018 (1)
    • ▼  2017 (11)
      • ►  October 2017 (2)
      • ▼  September 2017 (1)
        • Ini dia 8 Souvenir Aceh yang Mendunia
      • ►  April 2017 (5)
      • ►  March 2017 (1)
      • ►  February 2017 (1)
      • ►  January 2017 (1)
    • ►  2016 (3)
      • ►  April 2016 (1)
      • ►  January 2016 (2)
    • ►  2015 (30)
      • ►  November 2015 (2)
      • ►  October 2015 (2)
      • ►  September 2015 (4)
      • ►  August 2015 (2)
      • ►  July 2015 (2)
      • ►  June 2015 (1)
      • ►  May 2015 (3)
      • ►  March 2015 (5)
      • ►  February 2015 (3)
      • ►  January 2015 (6)
    • ►  2014 (9)
      • ►  May 2014 (1)
      • ►  April 2014 (8)

    Sahabat Blog

    Member of Agam Inong Blogger

    Member of Blogger Perempuan

    Member of Blogger Perempuan

    Aceh Blogger

    Waktu adalah Ibadah

    facebook Twitter instagram pinterest google plus tumblr

    Created with by BeautyTemplates | Distributed By Gooyaabi Templates

    Back to top