Beranda

  • Beranda

Zuhra Asra | Lovid this life

    • Home
    • Traveling
    • Lifestyle
    • Culinary
    • Health
    • Kuah Pliek U
    • Review
    sumber foto : pastipastibisa.wordpress.com

    Tulisan ini bukanlah tulisan saya, karena isinya sarat dengan makna, ingin rasanya berbagi cerita ini dengan anda.

    *** ALKISAH dua orang sahabat karib sedang melakukan perjalanan. Mereka berjalan melintasi gurun pasir. Tiba-tiba terjadi sebuah pertengkaran pada keduanya. Salah satu sahabat tak dapat menahan amarahnya sehingga sampai menampar sahabatnya sendiri dan tak ada yang melerainya.
    Namun sahabat yang tertampar pun tak membalas mau pun berkata apa-apa, meski pipi terasa sakit sampai ke dalam hati. Lalu ia menuliskan sesuatu di atas pasir, “HARI INI SAHABAT TERBAIKKU MENAMPAR PIPIKU.”
    Setelah itu mereka melanjutkan perjalanannya lagi. Mereka menemukan sebuah oasis, dan memutuskan untuk mandi agar dapat mengobati rasa capai dan dahaga. Terlebih sakit yang dirasakan dari tamparan seorang sahabat, agar segera terobati.

    Namun apa yang terjadi, oasis tersebut cukup dalam. Dan sahabat yang telah tertampar tadi nyaris tenggelam tidak dapat berenang, sehingga sahabatnya bergegas untuk menyelamatkannya. Ketika ia mulai siuman dan rasa takut itu mulai menghilang, ia lalu mengukir kata diatas sebuah batu “HARI INI, SAHABAT TERBAIKKU TELAH MENYELAMATKAN NYAWAKU.”
    Lalu si penolong yang juga pernah menampar sahabatnya bertanya, “Kenapa setelah aku melukaimu, kau menulisnya di atas pasir. Sedangkan sekarang kau mengukirkannya di atas batu?”
    Dan sahabatnya pun tersenyum dan menjawab, “Jika seorang sahabat telah melukai kita maka kita harus menulisnya di atas pasir, agar kesalahan tersebut akan cepat terhapus dengan hembusan angin. Dan jika sahabat telah berbuat kebajikan sekecil apa pun terhadap kita, maka haruslah kita ukirkan di atas batu hati kita agar tetap terkenang tidak hilang oleh waktu.”
    Inilah gambaran yang sering kita temui dalam kehidupan kita, bertemu sebuah konflik atau sudut pandang yang berbeda. Mari kita luapakan masalah atau pun kesalahan-kesalahan saudara mau pun sahabat kita.
    Mari belajar “Menulis Di Atas Pasir”.

    Eko Warsiyanto, Owner at Rumah Terapi Ath-Thibun Nabawi
    Continue Reading
    Newer
    Stories
    Older
    Stories

    About me

    Tak ada kata terlambat untuk belajar, tak ada kata terlambat untuk berbuat baik, tidak ada kata terlambat untuk berubah

    [ Contact ]
    mynamedora25@gmail.com

    Google Facebook Twitter Instagram

    Popular Posts

    • Waspadai lipstik Bermerek tapi kw dan inilah ciri-cirinya
    • Bercermin dari Metamorfosis Kupu-kupu
    • Sejarah Masjid dan Tongkat Po Teumeureuhom di Pidie
    • Sepiring mie china, kuliner nikmat cuma tujuh ribu
    • Nostalgia Bersama Pelajaran IPA SD

    Arsip Blog

    • ►  2018 (2)
      • ►  September 2018 (1)
      • ►  April 2018 (1)
    • ►  2017 (11)
      • ►  October 2017 (2)
      • ►  September 2017 (1)
      • ►  April 2017 (5)
      • ►  March 2017 (1)
      • ►  February 2017 (1)
      • ►  January 2017 (1)
    • ▼  2016 (3)
      • ▼  April 2016 (1)
        • Menulis Di Atas Pasir
      • ►  January 2016 (2)
    • ►  2015 (30)
      • ►  November 2015 (2)
      • ►  October 2015 (2)
      • ►  September 2015 (4)
      • ►  August 2015 (2)
      • ►  July 2015 (2)
      • ►  June 2015 (1)
      • ►  May 2015 (3)
      • ►  March 2015 (5)
      • ►  February 2015 (3)
      • ►  January 2015 (6)
    • ►  2014 (9)
      • ►  May 2014 (1)
      • ►  April 2014 (8)

    Sahabat Blog

    Member of Agam Inong Blogger

    Member of Blogger Perempuan

    Member of Blogger Perempuan

    Aceh Blogger

    Waktu adalah Ibadah

    facebook Twitter instagram pinterest google plus tumblr

    Created with by BeautyTemplates | Distributed By Gooyaabi Templates

    Back to top