Aceh
sebagai destinasi wisata syariah punya banyak persamaan dengan negara
Arab. Pertama, penduduknya sama-sama beragama Islam. Kedua, cara
berpakaian diharuskan sesuai dengan syariat Islam, dan ketiga ialah
berhukum dengan hukum Islam. Faktor tersebut pula Aceh digelari Nanggroe
Serambi Mekkah.
Persamaan lainnya juga terdapat pada nama penginapan di Banda Aceh. Jika anda berkunjung ke kota ini, anda akan menemukan Hotel Mekkah dan Hotel Madinah.
Bedanya dua hotel ini letaknya berseberangan, cukup 15 langkah dari
hotel mekkah untuk menuju hotel madinah. Tidak seperti Mekkah di Arab
Saudi yang harus menempuh 4-5 jam perjalanan baru bisa mencapai Madinah.
Sebagai Ibukota Provinsi Aceh, Banda Aceh sudah tentu menjadi pusat
pemerintahan. Hampir segala kegiatan pemerintahan mulai dari urusan
ekonomi, politik, sosial, dan budaya sering dilakukan di kota ini. Wajar
saja jika kota Banda Aceh banyak didatangi orang-orang dari luar Aceh.
Kota ini biasanya dikunjungi para pendatang baik untuk tujuan wisata
maupun urusan kerja. Jika kesini mungkin hotel mekkah dan madinah bisa
jadi alternatif pilihan menginap untuk anda. Kedua hotel ini Lokasinya
terbilang strategis karena berdekatan dengan mesjid, warkop, rumah
sakit, minimarket, dan dekat dengan jalan raya sehingga
akses kendaraan umum mudah dijangkau. Tarif kamar di hotel madinah
mulai dari harga 300 ribu, itu sudah tersedia dua tempat tidur dan
dilengkapi dengan televisi.
Ruang lobby yang biasanya digunakan sebagai ruang tunggu juga cukup
nyaman. Di hotel mekkah saya melihat pelaminan khas Aceh di samping
lobby room, saya lupa menanyakan pelaminan tersebut disediakan sebagai
tempat resepsi atau sebagai hiasan ruangan. Sebab saya tidak melihat
adanya perhelatan pernikahan hari itu, tetapi pelaminan tersebut berdiri
dengan rapi dan cantik di sudut ruangan. Kedua hotel ini juga memiliki fasilitas yang cukup tepat bagi anda yang mau mengadakan pertemuan.
Hotel mekkah dan hotel madinah dilengkapi dengan ruang meeting yang
dapat digunakan untuk mendukung kegiatan rapat ataupun seminar. Ruangan
ini dapat menampung dengan kapasitas 60 orang. Jika menginap bersama
rombongan institusi atau perusahaan untuk urusan bisnis, maka anda tidak
perlu repot mencari tempat meeting karena sudah tersedia di hotel ini.
Hotel madinah menyediakan 2 Meeting Room (Arafah meeting room dan Mina
meeting room).
Dari jendela kamar kita bisa melihat arus kendaraan
yang berlalu lalang sepanjang jalan di sekitaran hotel. Satu hal lagi
yang buat kita nyaman berada di dua hotel ini dikala Azan
dikumandangkan. Karena lokasinya dekat dengan mesjid, kumandang azan
dari mesjid Agung Lampriet bisa terdengar sampai kesudut-sudut ruang
hotel.
Berbeda dengan hotel mekkah, untuk menuju ke lantai selanjutnya di
hotel madinah kita harus menaiki tangga. Sebab hotel berlantai 4 ini
tidak difasilitasi lift. Kondisi lantai 4 yang beratapkan langit cukup
luas, bisa juga digunakan untuk menggelar acara.
Demikianlah gambaran suasana kedua hotel ini yang saya rasakan kala itu,
jika anda ingin mengetahui informasi lebih banyak tentang hotel ini,
silahkan klik saja di mbah google “hotel mekkah dan hotel madinah di
Aceh”. Semoga terbantu