Sabang I'm in Love, sepintas judulnya mirip film
Eiffel I’m in Love yang dibintangi Shandy Aulia dan Samuel Rizal. Film yang paling digemari kaum remaja karena dianggap
mewakili hati dan gejolak yang dirasakan kawula muda, orang bilang sih gitu. Tetapi
ini bukanlah kisah yang menceritakan sepasang remaja yang awalnya saling benci
kemudian dihujani asmara cinta di kota Paris. Jelas cerita yang ini beda, ya
meskipun kenyataannya masa itu memang ada dua sejoli yang hatinya bersemi
dikota sabang. :)
Tema itu cukuplah menjadi
skenario cerita milik mereka berdua saja. Ote otee!
Akhirnya Februari 2012 kesampaian juga harapan
menuju Sabang, perjalanan pertama yang membawa saya ke salah satu pulau terindah
yang ada di Aceh, semua orang tentu tau pulau Sabang. Bagaimana tidak, sejak
sekolah dasar kita sudah diajarkan lagu dari Sabang sampai Marauke. Lagu yang
sangat familiar, bahkan iklan televisi pun sering mengkolaborasikan lagu ini. Keindahan
wisata lautnya juga yang menjadikan pulau Sabang ini dikenal oleh masyarakat
luar Aceh. Sabang mempunyai panaromma alam yang sangat bagus dan mempunyai
taman laut yang kaya aneka jenis binatang laut. Keindahan pantai
dan lautnya kini nyata berada didepan.
Hari itu jadwal keberangkatan kami ke Sabang usai
shalat jumat. Karena ini adalah bagian dari agenda liburan organisasi kampus jadi perginya
bareng teman-teman organisasi. Sudah lihat kan pajangan foto pertama? Bersama
merekalah perjalanan ini saya tempuh. Sekedar
informasi bagi teman-teman yang ingin berkunjung ke Sabang ada 2 jenis kapal
yang tersedia di pelabuhan Ulee leu, yaitu kapal cepat (KM. Pulo Rondo dan KM.
Expres Bahari) dengan waktu berlayar sekitar 45 menit dan kapal Ferry (jenis
roro) dengan jarak tempuh 2-3 jam. Jika kita membawa kendaraan pribadi maka harus
memesan tiket kapal Ferry (saat ini KMP BRR).
Dalam perjalanan Banda Aceh-Sabang manfaatkan keindahan laut untuk menjadi background alami foto |
Biaya perjalanan ke pulau Weh sewaktu-waktu juga
bisa berubah tergantung situasi dan kondisi, alangkah baiknya membawa uang
lebih jika ingin sampai disana, untuk jaga-jaga.
Dalam perjalanan menuju ke Sabang kita disuguhi
pemandangan laut yang sangat indah, Beruntung jika bisa melihat langsung ikan lumba-lumba berlompatan diatas laut, sekawanan
lumba-lumba seakan mengiringi perjalanan kita. Kehadirannya itu paling dinanti dan diharapkan.
Poooooooooppp.. Bel bergema petanda kapal segera mendarat. Kami pun bergegas menuruni anak tangga menuju parkiran
kendaraan. Karena sudah terlalu sore, jadinya malam ini kami menginap disalah satu
rumah anggota organisasi, kebetulan dia asli kelahiran Sabang. Dari awal
sebenarnya juga sudah direncanakan begitu. Jadi esok paginya kami langsung
bergerak ke pantai Iboih.
Sabang adalah ibukota dari pulau Weh yang merupakan pulau paling ujung barat
dari Indonesia atau lebih tepatnya berada paling ujung dari pulau sumatera. Pulau
Weh, ini artinya pulau yang terpisah. Sabang berada dalam provinsi Aceh yang
merupakan titik Nol-nya Indonesia, ia sering disebut sebagai titik paling utara
Indonesia, tepatnya di Pulau Rondo. Dulunya Sabang pernah menjadi
pusat pertahanan angkatan laut Republik Indonesia Serikat (RIS) pada masa awal
kemerdekaan Indonesia.
Sabang mempunyai banyak objek wisata yang bisa dikunjungi dan sudah terkenal ke manca negara. jika kita menuju ke arah barat, pada ujung paling barat kita akan dapati sebuah monumen/ tugu Kilometer Nol, yaitu tugu dimana titik awal perhitungan luas Indonesia dari Sabang sampai Meurauke.
Sabang mempunyai banyak objek wisata yang bisa dikunjungi dan sudah terkenal ke manca negara. jika kita menuju ke arah barat, pada ujung paling barat kita akan dapati sebuah monumen/ tugu Kilometer Nol, yaitu tugu dimana titik awal perhitungan luas Indonesia dari Sabang sampai Meurauke.
Nah hari kedua sebelum melanjutkan perjalanan ke KM NOL, kami singgah dulu ke Iboih untuk menyewa tempat penginapan. Iboih jaraknya ada sekitar 23 Km dari kota Sabang. Disini juga banyak yang bisa dinikmati, misalnya Diving, Snorkeling, Mancing dan suasana pasir putih yang berkilau serta pemandangan laut yang okeh banget.
Sekarang kami akan menuju KM NOL, untuk
mencapai tugu ini kita dapat menempuh perjalanan kira-kira jauhnya 5 Km lagi
dari Iboih. Berhubung kami membawa kendaraan roda dua, jadinya jarak tempuh
bisa dibawah 5 Km perjalanan. KM 0 indonesia ditandai dengan keberadaan Monumen
Kilometer Nol yang terletak di pulau Weh. Lokasi tugu ini terletak di areal
Hutan Wisata Sabang tepatnya di Desa Iboih Ujong Ba’u, kecamatan Sukakarya.
Tempat ini musti dikunjungi, perjalananmu dianggap kurang afdol kalau belum sampai di ujung paling barat wilayah indonesia yang berbatasan langsung dengan samudera hindia.
Tempat ini musti dikunjungi, perjalananmu dianggap kurang afdol kalau belum sampai di ujung paling barat wilayah indonesia yang berbatasan langsung dengan samudera hindia.
Bersiap-siap Snorkeling ke pulau Rubiah |
Hari ketiga, ini dia yang paling ditunggu-tunggu.
Belum sempurna liburan di sabang kalau belum menikmati keindahan alam bawah
lautnya. Kalau di ibaratkan nih makan tahu goreng tanpa saos ABC. :)
Keindahan bawah laut Pulau Weh sangat terkenal di
kalangan para penyelam, karena itu tempat wisata ini sering dikunjungi para
penyelam dari berbagai negara. Pagi itu kami bersiap-siap berangkat ke Gapang.
Selain gapang sebenarnya iboih, tempat kami menginap juga memiliki pesona alam
bawah laut yang indah, karena salah seorang senior punya kerabat di gapang dan
juga memiliki bot/perahu . Maka jadilah kami semua bergegas kesana. Dari gapang
kami menyebrang ke pulau rubiah menggunakan bot. Bot yang biasa digunakan
nelayan melaut ini hanya mampu menampung 7 sampai 8 orang saja. Karena banyaknya
jumlah kami, jadinya tiga kali pula bot bolak balik mengantarkan kami ke pulau
rubiah.
Dari pulau rubiah kita bisa melihat suasana di
pantai iboih, sebenarnya jarak antara pulau rubiah dan pantai iboih lebih dekat
dibandingkan dari gapang menuju rubiah. Berhubung ada kerabat yang mau membantu transportasi
untuk anak-anak seperti kami ini, jadi
biarpun jarak tempuhnya lebih jauh, tak apalah asalkan sampai ke lokasi tujuan
sekaligus bisa ngemat biaya. :)
Dora Asra di Pulau Rubiah |
Baiklah, belum lengkap liburan ke Sabang kalau belum coba snorkeling dan diving. Saya dan teman-teman pun memilih snorkeling
selain biaya sewanya lebih murah dari peralatan diving, snorkeling juga lebih
mudah digunakan. Alat diving pun tidak sembarangan orang bisa menyewanya, hanya
mereka yang memiliki sertifikat izin berenang khusus baru di perbolehkan
menyewa perlengkapan renang ini.
atraksi dulu sebelum nyelam :) |
kini masker, snorkel dan fin (sepatu katak) sudah
terpasang dengan baik, kami siap untuk menyembur
ke dasar laut. Rasa takjub dan bangga hari itu menyelimuti pikiran saya,
senangnya tu, senang banget. Sedikit lebay sih,
maklum saja itulah pertama kalinya berenang di permukaan air beramai-ramai
pakai pelampung dan melihat langsung segala jenis dan bentuk ikan dan terumbu
karang di dalam permukaan air. Aneka macam jenis ikan lewat didepan mata.
Warna-warni ikannya cantik-cantik. Wahh
fantastis!, seperti berada di dalam akuarium ikan saja. :)
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete