Rumoh Aceh di Gampong Lubuk Sukon
April 30, 2014
Rumoh Aceh yang terletak di Lubok Sukon, Aceh Besar |
Tahukan kalian Rumah Aceh? Saya
yakin teman-teman sudah memiliki gambaran apa itu Rumoh Aceh, tetapi jika
pertanyaan saya tahukah kalian makna yang terdapat pada bangunan Rumoh Aceh,
belum tentu semuanya mampu menjawab dan menjelaskan seperti apa makna yang
terkandung dalam Rumoh Aceh. Yah, tidak bisa dipungkiri jika diantara
orang-orang Aceh masih ada yang belum mengetahuinya, keadaan ini tentu saja
bukan hanya disebabkan kurangnya membaca namun juga minim sekali edukasi
mengenai budaya, termasuk arstektur Rumoh Aceh di sekolah-sekolah. Sejak saya
Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Kejuruan, tidak pernah saya dapati
pelajaran mengenai penjelasan budaya secara utuh, kalau pun ada hanya sebatas pengenalan
dan macam-macam yang terdapat pada budaya Aceh.
Padahal pengetahuan tentang budaya beserta pernak-perniknya sebagai orang Aceh mestilah mengetahuinya. Bukan perihal wajib, namun begitulah yang harus dilakukan demi menjaga kelestarian budaya serta mempertahankan sejarah daerah untuk generasi selanjutnya. Mungkin dengan perkembangan teknologi zaman sekarang, orang berkata jika mau tahu tentang Aceh ya tinggal google saja. Gampang toh, dengan cepat kita bisa mendapatkan informasinya. Ya, benar, jika itu orang luar. Namun apakah benar jika orang Aceh bersikap, terlebih mereka yang terdidik. Setidaknya masing-masing dari kita mempunyai bekal pengetahuan tentang budaya daerah sendiri. Saya pun termasuk baru menyadarinya, oleh karena itu saya ingin mengajak pembaca untuk sama-sama kita mempelajari kembali tentang budaya kita. Sebab jika bukan dimulai dari kita, siapa lagi? Tidak ada kata terlambat untuk belajar, lebih baik baru sadar ketimbang tidak sadar-sadar. Bukankah begitu? :D
Padahal pengetahuan tentang budaya beserta pernak-perniknya sebagai orang Aceh mestilah mengetahuinya. Bukan perihal wajib, namun begitulah yang harus dilakukan demi menjaga kelestarian budaya serta mempertahankan sejarah daerah untuk generasi selanjutnya. Mungkin dengan perkembangan teknologi zaman sekarang, orang berkata jika mau tahu tentang Aceh ya tinggal google saja. Gampang toh, dengan cepat kita bisa mendapatkan informasinya. Ya, benar, jika itu orang luar. Namun apakah benar jika orang Aceh bersikap, terlebih mereka yang terdidik. Setidaknya masing-masing dari kita mempunyai bekal pengetahuan tentang budaya daerah sendiri. Saya pun termasuk baru menyadarinya, oleh karena itu saya ingin mengajak pembaca untuk sama-sama kita mempelajari kembali tentang budaya kita. Sebab jika bukan dimulai dari kita, siapa lagi? Tidak ada kata terlambat untuk belajar, lebih baik baru sadar ketimbang tidak sadar-sadar. Bukankah begitu? :D
Mengenai persoalan itu, saya
tidak ingin perpanjang lagi. Sebab saya mau berbagi pengetahuan mengenai Rumoh
Aceh yang saya peroleh dari pusat informasi Aceh. jadi para pembaca sekalian,
Rumoh Aceh merupakan bangunan yang memakai tiang-tiang yang bundar terbuat dari
kayu yang tahan lama seperti bak thuo, bak manee, dan bak panah. Tiang Rumoh
Aceh dinamakan tameh, jumlah tiangnya bermacam-macam, ada yang 16, 20, 24,
sampai 28 buah. Ini tergantung pada banyaknya ruang rumah tersebut.
Tata letak Rumoh Aceh, bagian tengah
letaknya lebih tinggi dari bahagian muka dan belakang kira-kira 50 cm. Rumoh
Aceh letaknya memanjang dari timur ke barat. Hal ini untuk mudah mengenal
letaknya kiblat beribadah bagi umat muslim. Apabila ada tamu yang datang
kerumah, mereka tidak perlu bertanya kemana arah kiblat, sebab dengan melihat
letak rumah Aceh saja mereka akan mudah mengetahuinya.
Pintu masuk kerumah terletak di
bagian depan tengah, sedangkan bagian sebelah timur dan barat terdapat jendela.
Ada juga Bahagian depan yang mempunyai jendela, kadang jendela tersebut
berbentuk seperti jendela nako sekarang, yang belakangnya terbuat dari kayu. Untuk
naik ke rumah harus menggunakan rienyeuen (tangga) yang jumlah anak tangganya
harus ganjil. Kenapa ganjil? Saya pun belum tau pasti alasannya. Mungkin saja karena
yang ganjil-ganjil itu jumlah yang baik dalam islam, seperti rukun islam,
lapisan langit dan asma Allah, karena itu tangga rumah Aceh berjumlah ganjil
kali ya. :D
Bagian bawah berbentuk kolong
rumah yang berada di bawah lantai tinggi, Lantai dari tanah kira-kira 2,5 s/d 3
meter. Pada kolong didapati beberapa deretan tiang-tiang rumah yang
sejajar dari bagian muka ke bagian belakang ataupun dari timur ke barat.
Deretan tiang ini terdiri dari empat deretan :
1. Deretan
Depan (banja keu)
2. Deretan
tengah depan (banja tengoh keu)
3. Deretan
tengah belakang (banja tengoh likot)
4. Deretan
belakang (banja likot)
Bentuk atap Rumoh Aceh tergabung
satu. Rabung ini dalam bahasa Aceh dinamakan du. Rabung ini memanjang dari
samping kiri ke samping kanan. Sedangkan cucuran atapnya berada di bagian depan
dan belakang rumoh. Du ini berada di bagian atas ruang tengah. Atapnya terbuat
dari daun rumbia yang dianyam. Selain daun rumbia kadang-kadang ada juga yang
memakai daun nipah ataupun daun kelapa, namun hal ini jarang sekali ada.
Susunan ruangan Rumoh Aceh
terdiri atas tiga ruangan :
1. Ruangan depan (serambi depan) yang disebut seuramo keu atau seuramo reunyen (serambi yang bertangga)
2. Ruangan tengah yang disebut tungai ataupun juree
1. Ruangan depan (serambi depan) yang disebut seuramo keu atau seuramo reunyen (serambi yang bertangga)
2. Ruangan tengah yang disebut tungai ataupun juree
3. 3. Ruangan
belakang (seuramo likot), serambi bagian belakang
4. Susunan ruang tengah (Huweung
Teungoh) yakni ruang tengah ini bentuknya tertutup. Sebab ruang ini dibuat
Juree (bilik-bilik tempat tidur).
Bilik-bilik ini biasanya di ujung sebelah timur dan barat. Sedangkan di bagian tengahnya dibuat lambat (gang) untuk dapat pergi kebahagian serambi belakang dan depan.
Bilik-bilik ini biasanya di ujung sebelah timur dan barat. Sedangkan di bagian tengahnya dibuat lambat (gang) untuk dapat pergi kebahagian serambi belakang dan depan.
Ada beberapa hal istimewa pada
bangunan Rumoh Aceh, yaitu, bangunan tidak memakai paku, hal ini berbeda dengan
bangunan biasa, dimana menggunakan paku atau baut untuk mengeratkannya. Dan
Rumoh Aceh juga mudah dibongkar pasang jika ingin dipindahkan ke tempat lain
tanpa merusak bentuk rumah. Kemudian dapat juga digeser-geser posisinya. Karena
ia dibangun dengan tiang-tiang yang tinggi, jadi lebih mudah digeser kemana
saja yang diperlukan tanpa harus membongkar rumah tersebut.
5 comments
unik tulisannya. Sukses yaa.
ReplyDeletemampir juga kemari http://mhdharis.wordpress.com/2014/04/27/banda-aceh-punya-situs-objek-wisata-tsunami-yang-wajib-dikunjungi/
salam kenal
trimakasih sudah berkunjung ke blog ini, :)
Deleteblognya masih dalam proses penataan.
oke, blognya bagus
Terimakasih, sukses terus untuk Aceh Planet. infonya bermanfaat sekali
ReplyDeleteTemukan berbagai macam informasi wisata yang ada di Indonesia beserta makna/arti/cerita tentang wisata tersebut yang ada di indonesia
ReplyDeleteDan juga artikel-artikel tentang wisata di wisataIndonesiaraya.com dan like page facebook wisataIndonesiaraya.com
Temukan berbagai macam informasi wisata yang ada di Indonesia beserta makna/arti/cerita tentang wisata tersebut yang ada di indonesia
ReplyDeleteDan juga artikel-artikel tentang wisata di wisataIndonesiaraya.com dan like page facebook wisataIndonesiaraya.com